Cara Mengajarkan Anak Agar Tidak Pelit dan Suka Berbagi

Reporter: Sherli |

Editor: Leo |

Jumat , 13 Jun 2025 - 16:22

Cara mengajarkan anak berbagi. foto:ist--

Memaksa anak untuk berbagi bisa menimbulkan penolakan dan rasa terpaksa.

Lebih baik mengajak dengan cara menyenangkan dan penuh empati.

Alih-alih: “Ayo, kamu harus bagi mainanmu sekarang!”

Coba: “Kira-kira enak nggak ya kalau kita main bareng dan gantian mainannya?”

6. Bantu Anak Mengenali Perasaannya

Kadang anak tidak mau berbagi karena merasa cemas mainannya akan rusak, atau merasa tidak aman.

Ajak mereka mengenali dan mengungkapkan perasaannya.

Contoh: “Kamu takut mainanmu rusak, ya? Boleh kok bilang ke teman supaya hati-hati.”

7. Beri Waktu untuk Belajar

Ingat bahwa kemampuan berbagi adalah keterampilan sosial yang berkembang seiring usia.

cara mengajarkan anak agar tidak pelit dan suka berbagi                            koranenimekspres.com - siapa sih yang mau mempunyai anak yang pelit?
pastinya semua orang tua sangat ingin anaknya suka berbagi tanpa paksaan bukan?
mengajarkan anak agar tidak pelit dan suka berbagi adalah proses yang membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan contoh nyata dari lingkungan sekitarnya. 
berikut beberapa cara efektif untuk melakukannya:
baca juga:mtsn 2 muara enim adakan wisuda tahfidz quran penuh haru
baca juga:temukan rekan satu kontrakan tak bernyawa dengan kondisi tergantung
1. berikan contoh nyata
anak belajar paling efektif dengan meniru. 
jika mereka sering melihat orang tua atau orang dewasa berbagi dengan tulus (misalnya memberi makanan kepada orang lain, membantu teman, atau berdonasi), mereka akan lebih mudah meniru perilaku itu.
contoh: “lihat, ibu sedang membagikan makanan ke tetangga karena dia belum sempat masak. yuk, bantu ibu, ya.”
baca juga:dua atlet bhayangkara polda sumsel wakili indonesia di ajang dunia wpfg 2025
baca juga:4 ruas tol baru ini peluang emas sumsel pimpin ekonomi 10 provinsi ke pertumbuhan 6,0 persen
2. libatkan anak dalam aktivitas sosial
ajak anak ikut dalam kegiatan berbagi, seperti memberi sumbangan, berbagi makanan ke orang yang membutuhkan, atau memberi mainan yang sudah tak digunakan ke anak lain.
tips: libatkan anak dalam memilih mainan atau pakaian yang ingin disumbangkan, ini membuat mereka merasa memiliki andil.
3. gunakan cerita atau buku anak
baca juga:stasiun kertapati: nadi transportasi darat masyarakat dan logistik di sumatera selatan
baca juga:124 mil ke selat malaka: sumsel bangga persembahkan pelabuhan internasional rp2 triliun untuk indonesia
cerita sangat ampuh dalam membentuk karakter. 
pilih buku atau film anak yang mengandung pesan moral tentang kebaikan hati dan pentingnya berbagi.
rekomendasi: buku seperti "the rainbow fish" yang mengajarkan pentingnya berbagi bisa sangat efektif.
4. berikan pujian saat anak berbagi
baca juga:dari pelabuhan baru di sumsel 200 km ke selat malaka terus mendunia: jalur ekspor impor baru indonesia
baca juga:rupst 2024 ptba, dukung kelanjutan bisnis berlandaskan good mining practices
saat anak menunjukkan sikap mau berbagi, beri pujian yang spesifik. 
ini memperkuat perilaku positifnya.
contoh: “kakak hebat sekali! mau berbagi mainan dengan adik. ibu bangga.”
5. jangan memaksa, tapi ajak dengan lembut
baca juga:pelabuhan tanjung carat siap jadikan sumsel gerbang logistik utama indonesia, sumsel pusat ekonomi baru
baca juga:sumsel bersiap jadi pusat ekonomi baru! 15pproyek strategis hadir, jalan tol hingga pelabuhan internasional
memaksa anak untuk berbagi bisa menimbulkan penolakan dan rasa terpaksa. 
lebih baik mengajak dengan cara menyenangkan dan penuh empati.
alih-alih: “ayo, kamu harus bagi mainanmu sekarang!”
coba: “kira-kira enak nggak ya kalau kita main bareng dan gantian mainannya?”
baca juga:siap jadi jalur ekspor andalan indonesia, ini pelabuhan bongkar muat internasional yang bakal hadir di sumsel!
baca juga:pelabuhan baru palembang: gerbang ekonomi global dan akselerator logistik sumsel
6. bantu anak mengenali perasaannya
kadang anak tidak mau berbagi karena merasa cemas mainannya akan rusak, atau merasa tidak aman. 
ajak mereka mengenali dan mengungkapkan perasaannya.
contoh: “kamu takut mainanmu rusak, ya? boleh kok bilang ke teman supaya hati-hati.”
baca juga:pelabuhan baru palembang: kunci sukses ekspor, ekonomi hijau, dan logistik sumsel
baca juga:tol solo-jogja menawarkan berbagai keuntungan, salah satunya meningkatan pertumbuhan ekonomi
7. beri waktu untuk belajar
ingat bahwa kemampuan berbagi adalah keterampilan sosial yang berkembang seiring usia. 
anak usia 2–4 tahun biasanya masih dalam tahap belajar “kepemilikan” dan butuh waktu untuk paham konsep berbagi.
8. ciptakan lingkungan yang mendukung
baca juga:alpukat dengan gula merah dapat menjadi kombinasi yang lezat dan bergizi
baca juga:5 manfaat buah keledang atau suren untuk kesehatan
pastikan lingkungan tempat anak bermain juga mendukung perilaku saling berbagi. 
jika teman-temannya juga diajarkan hal yang sama, anak akan lebih mudah meniru. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Enim Ekspres 14 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan