PAMA Dorong Kemandirian Ekonomi Ibu PKK Lewat Pelatihan Membatik

Upaya pemberdayaan masyarakat terus menjadi fokus utama PT Pamapersada Nusantara (PAMA) di wilayah operasionalnya. Foto:ist--
“Kami percaya bahwa ibu-ibu desa memiliki potensi besar dalam menggerakkan ekonomi keluarga.
Melalui pelatihan ini, kami ingin menanamkan keterampilan yang bisa terus dikembangkan dan menghasilkan produk bernilai jual.
BACA JUGA:Edison : Minta Angkutan Batubara Melintas di Jalan Khusus
BACA JUGA:Banyuasin Diam-Diam Kuasai Produksi Beras Sumsel, Kota Besar Malah Tertinggal Jauh!
Batik adalah warisan budaya yang bisa menjadi pintu masuk menuju usaha kreatif berbasis lokal,” jelas Danang.
Untuk memastikan kualitas pelatihan, PAMA menghadirkan Ahmad Syahdan, Ketua UMKM Batik Kujur, sebagai narasumber sekaligus pelatih utama.
Dalam sesi pelatihan, Ahmad tidak hanya mengajarkan teknik dasar membatik, namun juga berbagi wawasan tentang tren pasar, peluang usaha, hingga proses pemasaran produk batik agar bisa menembus pasar yang lebih luas.
“Batik bukan hanya soal seni, tapi juga soal pemberdayaan.
BACA JUGA:5 Khasiat Buah Pir Untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Bukan Sekadar Tol! Menuju Masa Depan Emas Sumsel Lewat Kapal Betung
Dengan mengenal proses dan nilai di balik sehelai kain batik, kita belajar menghargai budaya sekaligus membuka jalan ekonomi yang lebih luas,” ungkap Ahmad dalam sesi pelatihan.
Melalui kegiatan ini, PAMA berharap muncul semangat baru di kalangan ibu-ibu PKK untuk menggali potensi lokal menjadi produk unggulan desa.
Ke depan, hasil pelatihan ini ditargetkan bisa berkembang menjadi unit usaha mandiri yang menopang ekonomi rumah tangga dan membuka lapangan kerja baru di tingkat desa.
Pelatihan membatik di Keban Agung menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara perusahaan, pemerintah desa, dan masyarakat mampu menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Sumsel Diam-Diam Bangun 15 Proyek Raksasa, Apa yang Disembunyikan dari Publik?