Terbentuk Tahun 2002, Kabupaten Ini Penyokong Utama Produksi Padi Terbesar di Sumsel

Kabupaten yang terbentuk tahun 2002 ini jadi penyokong utama Sumsel dalam produksi padi. Foto: kolase/pemkab banyuasin--
KORANENIMEKSPRES.COM,--- Kabupaten yang terbentuk tahun 2002 ini jadi penyokong utama Sumsel dalam produksi padi.
Kabupaten OKU Timur yang sempat dinobatkan sebagai daerah lumbung pangan pada 2005-an juga telah tergeser.
Menariknya, meski jadi daerah dengan produksi padi terbesar, kabupaten tetangga Palembang ini juga unggul di komoditi lain, seperti kelapa dan karet.
Dengan produksi padi yang begitu besar, maka daerah ini berkontribusi besar dalam menunjang ketahanan pangan nasional karena Sumsel akan masuk daerah 2 besar di Indonesia produksi padi bersama Provinsi Jawa Tengah.
Produksi padi di kabupaten berusia 23 tahun ini jadi terunggul di Sumsel dibanding 16 daerah lain.
Tahun 2024 lalu saja produksi padi di kabupaten yang berdiri tahun 2002 ini sebesar 2.842,56 ribu ton meningkat sedikit dari tahun 2023 2.832,77 ribu ton.
Maka wajar bila awal tahun 2025 lalu Kementerian Pertanian mengucurkan sejumlah bantuan berupa peralatan pertanian kepada petani padi.
Dengan jumlah besar itu pula sehingga tahun 2025 ini Sumsel akan mencetaknsawah baru 48.000 hektar dari total hampir 300 ribu hektar lahan potensial.
Sumsel masuk 3 besar produksi padi nasional ternyata disumbang dari kabupaten yang ibu kotanya 40 Km dari Palembang ini.
Untuk masuk 2 besar daerah produksi padi di Indonesia mendampingi Provinsi Jawa Tengah yang berada di atas, tahun 2025 ini Sumsel akan mencatak 48.000 hektar sawah baru.
Gubernur Sumsel Herman Deru pada 18 Juni 2025 saat penandatangan kontrak kontruksi cetak sawah baru mengatakan, 48.000 hektar itu tersebar di daerah di Sumsel.
Rincian 48.000 cetak sawah baru itu terdapat di Kabupaten PALI (3.200 Ha), Kabupaten Empat Lawang (236 Ha), Kabupaten Muratara (600 Ha), Kabupaten Musi Banyuasin (9.400 Ha), Kabupaten Ogan Komering Ilir (11.400 Ha), Kabupaten OKU Timur (10.600 Ha), Ogan Ilir (10.600 Ha), Kabupaten Muara Enim (1.764 Ha), Kabupaten Musi Rawas (200 Ha).