7 Cara Efektif Membantu Anak Menjadi Lebih Berani dan Tidak Pemalu

Reporter: Sherli |

Editor: Leo |

Sabtu , 26 Jul 2025 - 07:09

Biarkan anak mengekspresikan perasaan tanpa takut dimarahi. foto:Sherli--

6. Perhatikan Gaya Bicara dan Reaksi Orang Tua

Jangan sering menyebut anak sebagai “pemalu” di depan orang lain. Contoh: “Maaf ya, anak saya memang pemalu.”

Ini bisa membuat anak melekat pada label itu dan merasa ada yang salah dalam dirinya.

7. Sabar dan Konsisten

Perubahan tidak terjadi dalam semalam. Anak butuh waktu, latihan, dan dukungan terus-menerus.

Contoh Kalimat yang Membangun:

“Kamu belum bicara tadi, tapi Mama lihat kamu memperhatikan dengan baik. Itu keren.”

“Kamu berani nyoba bicara ke teman baru. Bagus banget, kamu makin percaya diri ya.”

“Gak apa-apa masih grogi. Nanti bisa coba lagi, ya.”

7 cara efektif membantu anak menjadi lebih berani dan tidak pemalu                            koranenimekspres.com - membangun kepribadian anak agar tidak menjadi pemalu bukan berarti memaksa anak untuk menjadi ekstrovert atau suka tampil, melainkan membantu mereka memiliki rasa percaya diri, kemampuan sosial, dan kenyamanan mengekspresikan diri.
berikut adalah cara-cara efektif dan penuh empati untuk membantu anak menjadi lebih berani dan tidak terlalu pemalu:
1. bangun rasa aman dan diterima
anak yang merasa diterima tanpa syarat di rumah akan lebih percaya diri di luar.
baca juga:jabat kajari muara enim, zulfahmi siap tingkatkan kinerja
baca juga:sepakat teken mou participating interest wk ogan komering
dengarkan anak tanpa menghakimi.
biarkan anak mengekspresikan perasaan tanpa takut dimarahi.
hindari membandingkan anak dengan anak lain (misalnya: "kamu tuh nggak kayak kakakmu yang berani...").
2. latih kemampuan sosial secara bertahap
baca juga:7 alasan umum anak sering membuat orang tua marah
baca juga:6 penyebab anak merasa pesimis dengan apa yang dilakukan
pemalu bukan berarti tidak mampu bersosialisasi. anak hanya butuh latihan bertahap.
ajak anak bermain dengan satu atau dua teman dulu, bukan langsung dalam kelompok besar.
beri kesempatan untuk menyapa orang lain (misalnya menyapa tetangga, mengucapkan terima kasih kepada kasir).
latih dengan permainan peran: berpura-pura jadi pembeli, guru, atau teman baru.
baca juga:10 cara efektif yang bisa dilakukan agar anak tidak manja
baca juga:bpjs ketenagakerjaan muara enim gelar employee volunteering bersama anak yatim di ponpes la roiba
3. dukung, jangan memaksa
hindari memaksa anak langsung tampil di depan umum atau menyuruh bicara di saat mereka belum siap.
biarkan anak mengamati dulu, lalu tawarkan kesempatan bicara saat dia siap.
beri pujian pada usaha kecil, misalnya: “tadi kamu berani bilang ‘halo’, mama bangga banget.”
baca juga:8 trik mudah mengajarkan anak memegang pensil yang benar
baca juga:7 cara efektif agar anak mulai menyukai matematika
4. berikan tanggung jawab kecil
memberi anak tanggung jawab membantu mereka merasa mampu.
minta anak membawakan pesan ke guru atau membeli sesuatu sendiri di warung kecil.
tugas-tugas sederhana ini bisa membangun rasa percaya diri dan kemandirian.
baca juga:5 alasan anak saat dipanggil berkali-kali baru ada respon
baca juga:menikah tak harus mewah: fenomena intimate wedding dan realitas anak muda
5. gunakan buku atau cerita tentang keberanian
bacakan cerita yang mengangkat tokoh anak pemalu yang akhirnya berani.
cerita bisa menjadi cermin emosional dan inspirasi.
setelah cerita, ajak diskusi: “kalau kamu jadi tokoh itu, kamu bakal gimana ya?”
baca juga:9.000 kasus anak terlibat tindak pidana, 23.000 kasus kekerasan! usman: beri perlindungan hukum anak
baca juga:bupati edison serahkan santunan kepada 163 anak yatim piatu
6. perhatikan gaya bicara dan reaksi orang tua
jangan sering menyebut anak sebagai “pemalu” di depan orang lain. contoh: “maaf ya, anak saya memang pemalu.”
ini bisa membuat anak melekat pada label itu dan merasa ada yang salah dalam dirinya.
7. sabar dan konsisten
baca juga:7 dampak negatif jika anak terlalu dimanja
baca juga:7 cara mengajarkan anak agar mandiri
perubahan tidak terjadi dalam semalam. anak butuh waktu, latihan, dan dukungan terus-menerus.
contoh kalimat yang membangun:
“kamu belum bicara tadi, tapi mama lihat kamu memperhatikan dengan baik. itu keren.”
“kamu berani nyoba bicara ke teman baru. bagus banget, kamu makin percaya diri ya.”
baca juga:7 adab anak sholeh saat berbicara
baca juga:7 bahaya jika anak dibiarkan makan permen
“gak apa-apa masih grogi. nanti bisa coba lagi, ya.”

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Enim Ekspres 10 September 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan