OPINI FOREMOST: Peluang Menyulut Harapan, Tantangan Menata Kembali Keluarga dari Masjid Oleh: Robin

Penyuluh Agama Islam Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan oleh : Robin Raharja. foto:ist--

BACA JUGA:Pandangan Islam Tentang Bunuh Diri

Bahkan, gelombang baru muncul: gugat cerai massal oleh para guru PPPK setelah menerima SK pengangkatan. 

Di Pandeglang, Blitar, hingga Jawa Barat, fenomena ini seolah menjadi gejala sosial baru.

Apa yang salah? Mengapa stabilitas rumah tangga justru rapuh setelah kepastian ekonomi didapat? Mengapa banyak istri menggugat setelah karier mulai menanjak?

Fakta ini menyentak kesadaran kolektif kita. 

BACA JUGA:6 Dampak Negatif Jika Sering Makan Sosis Kemasan

BACA JUGA:Melalui Pelatihan Olahan Jamur Tiram, PAMA Dorong Kemandirian 20 Pelaku UMKM Binaan

Bahwa ketahanan rumah tangga tak bisa dibangun hanya dengan SK kerja dan gaji tetap. 

Ia membutuhkan relasi emosional yang sehat, komunikasi yang jujur, dan spiritualitas yang kokoh. 

Di sinilah FOREMOST menjadi peluang sekaligus tantangan: menghidupkan kembali fungsi masjid sebagai ruang rekonsiliasi keluarga, ruang dialog pasutri, dan ruang tumbuhnya keteladanan rumah tangga.

Maka, ketika Kemenag juga menyiapkan program Sekolah Relasi Suami Istri (Serasi), kita patut mendukung. 

BACA JUGA:10 Manfaat Banyak Minum Air Putih

BACA JUGA:Liburan Sejuk di Atas Awan: Nikmati Kopi, Foto, dan Panorama Gunung Dempo di Pagaralam

Sekolah ini dapat menjadi tempat belajar dan bertumbuh bagi pasutri muda yang masih mencari ritme pernikahan. 

Apalagi jika kegiatan ini dilaksanakan di masjid. Inilah bentuk nyata pengembalian marwah masjid, dari yang semula tempat sunyi, menjadi ruang dinamis pembinaan keluarga.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan