Pertumbuhan Jagung Tidak Tumbuh Optimal

LAMBAN : Pertumbuhan Jagung di Desa Kayu Ara Batu Tidak Tumbuh Optimal--
KORANENIMEKSPRES.COM – Dalam rangka evaluasi perkembangan Program II Ketahanan Pangan Kuartal III, petugas dari jajaran Polres Muara Enim melakukan monitoring dan pengecekan langsung ke lokasi penanaman jagung milik masyarakat di wilayah Desa Kayu Ara Batu, Kecamatan Muara Belida, Rabu 30 Juli 2025.
Lahan yang dimonitoring merupakan milik Epri (40) warga setempat yang memanfaatkan lahan tumpang sari sawit untuk mendukung penanaman jagung.
Proses penanaman dengan luas lahan yang digunakan mencapai 2 hektare.
Kegiatan pengecekan lapangan ini melibatkan personel kepolisian, Ipda Agus Wijaya SH selaku Kanit Samapta sekaligus Perwira Pengendali Wilayah Kecamatan Muara Belida serta Briptu M Agung sebagai Bhabinkamtibmas setempat.
BACA JUGA:Wabup Sumarni Apresiasi Kepedulian Polres Muara Enim
Kedua petugas turut didampingi oleh pemilik lahan, Bapak Epri.
Saat pengecekan, diketahui bahwa sebagian besar tanaman jagung tidak tumbuh optimal dan bahkan sejumlah bibit hilang.
Berdasarkan keterangan pengelola lahan, kuat dugaan bibit-bibit tersebut dimakan oleh sapi milik warga yang dibiarkan berkeliaran bebas di sekitar areal perkebunan.
Hal ini menjadi salah satu kendala utama yang menyebabkan kerugian bagi petani.
BACA JUGA:Polres Muara Enim Tindak Tegas Pelanggaran Berat Etika Profesi
Jumlah ternak sapi yang dilepasliarkan di wilayah tersebut diperkirakan mencapai lebih dari seribu ekor.
Kondisi ini tentu memerlukan perhatian dan pengelolaan khusus, terutama dalam menjaga keberlangsungan tanaman pangan yang baru ditanam.
Selain faktor gangguan dari hewan ternak, struktur tanah gambut yang mendominasi wilayah Kecamatan Muara Belida juga menjadi tantangan tersendiri.
Lahan gambut yang sebelumnya difungsikan untuk sawit dan persawahan kini juga digunakan untuk tumpang sari penanaman jagung dan pemanfaatan pekarangan rumah warga.