Waspada Karhutla di Puncak Kemarau, Sumsel Perkuat Sinergi Pengendalian

Memasuki musim kemarau yang diperkirakan mencapai puncaknya pada Agustus mendatang. foto:Ist--
“BNPB telah menyiapkan berbagai dukungan, mulai dari Satgas Darat, pembentukan Satgas TNI di tingkat Kodim bila diperlukan, hingga bantuan alat pemadam dan Operasi Modifikasi Cuaca.
Termasuk juga patroli udara dengan dua helikopter dan tiga unit helikopter water bombing,” terang Suharyanto.
BACA JUGA:4 Tol Strategis Dongkrak Ekonomi Sumsel: Dari Energi, Logistik, hingga Wisata Lintas Provinsi
BACA JUGA:Tol 170 Km Betung–Jambi Ngebut! Teknologi Canggih & Ribuan Pekerjaan Buka Akses Ekonomi Baru
Ia juga menyoroti pentingnya komunikasi antara pusat dan daerah agar setiap titik api yang muncul bisa langsung direspons secara cepat dan efektif.
Menteri Lingkungan Hidup RI, Dr. Hanif Faisol, yang turut hadir dalam rakor ini, memberikan apresiasi atas respon cepat Pemprov Sumsel dalam menangani potensi Karhutla.
Dalam kunjungan lapangan yang dilakukan di hari yang sama, tim hanya menemukan satu titik api yang langsung dipadamkan melalui metode water bombing.
"Ini menunjukkan bahwa koordinasi lintas sektor berjalan baik.
BACA JUGA:Tol-Tol Baru Bikin Sumsel Ngebut: Waktu Tempuh Turun, Ekonomi Naik, UMKM & Properti Melejit!
BACA JUGA:Proyek Raksasa Ubah Wajah Sumsel: Tol, Pelabuhan, Energi Hijau, Siap Saingi Ekonomi Nasional
Saya mengapresiasi langkah cepat dari Pemprov Sumsel, BNPB, BPBD, serta TNI-Polri dalam menjaga wilayah dari kebakaran," ucap Menteri Hanif.
Ia menambahkan bahwa pengendalian Karhutla juga menjadi bagian penting dalam kontribusi Indonesia terhadap pengendalian perubahan iklim global.
Pemerintah tengah menyusun dokumen NDC 3.0 (Nationally Determined Contribution) yang akan diluncurkan pada September 2025.
“Penegakan hukum akan diperkuat, termasuk pengenaan sanksi administratif dan denda kepada pelaku pelanggaran lingkungan.
BACA JUGA:15 Proyek Strategis Bikin Sumsel Melesat: Tol, Energi Hijau, hingga Pelabuhan Kelas Dunia