Menutup Tema Belajar dengan Film Edukatif, TK Antrasita Bukit Asam Tanamkan Nilai-Nilai Sejak Dini

Reporter: Sigit |

Editor: Leo |

Senin , 29 Sep 2025 - 10:32

Suasana penuh keceriaan tampak di ruang belajar Taman Kanak-Kanak (TK) Antrasita Bukit Asam. foto:Ist--

MUARAENIM,KORANENIMEKSPRES.COM – Suasana penuh keceriaan tampak di ruang belajar Taman Kanak-Kanak (TK) Antrasita Bukit Asam.

Setiap akhir tema pembelajaran, anak-anak diajak menonton film edukatif bersama.

Duduk rapi beralaskan karpet, mata kecil mereka berbinar mengikuti alur cerita di layar.

Bagi para guru, momen sederhana ini menjadi bagian penting dalam menanamkan nilai, membangun karakter, sekaligus mempererat ikatan emosional anak dengan lingkungan belajarnya.

Kepala TK Antrasita Bukit Asam, Nuri Anjasari, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan rutin sebulan sekali.

“Biasanya kami menonton saat pergantian tema pembelajaran.

Misalnya tema pekerjaan polisi, maka film atau lagu yang ditayangkan seputar dunia kepolisian.

Atau kadang kami selingi dengan permainan interaktif yang kami ciptakan sendiri,” jelasnya, Jumat 26 September 2025.

Durasi menonton dibatasi sekitar 20–30 menit.

Bukan sekadar hiburan, kegiatan ini memiliki tujuan besar yakni membuka akses pengetahuan lebih luas bagi anak-anak.

menutup tema belajar dengan film edukatif, tk antrasita bukit asam tanamkan nilai-nilai sejak dini                            muaraenim,koranenimekspres.com – suasana penuh keceriaan tampak di ruang belajar taman kanak-kanak (tk) antrasita bukit asam. 
setiap akhir tema pembelajaran, anak-anak diajak menonton film edukatif bersama. 
duduk rapi beralaskan karpet, mata kecil mereka berbinar mengikuti alur cerita di layar. 
bagi para guru, momen sederhana ini menjadi bagian penting dalam menanamkan nilai, membangun karakter, sekaligus mempererat ikatan emosional anak dengan lingkungan belajarnya.
baca juga:pelabuhan palembang baru :lebih cepat, lebih bersih, lebih global
baca juga:panen raya jagung serentak, sukseskan swasembada pangan
kepala tk antrasita bukit asam, nuri anjasari, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan rutin sebulan sekali. 
“biasanya kami menonton saat pergantian tema pembelajaran. 
misalnya tema pekerjaan polisi, maka film atau lagu yang ditayangkan seputar dunia kepolisian. 
atau kadang kami selingi dengan permainan interaktif yang kami ciptakan sendiri,” jelasnya, jumat 26 september 2025.
baca juga:ciptakan rasa aman di tengah masyarakat
baca juga:tol dan kesejahteraan: efek riil di masyarakat
durasi menonton dibatasi sekitar 20–30 menit. 
bukan sekadar hiburan, kegiatan ini memiliki tujuan besar yakni membuka akses pengetahuan lebih luas bagi anak-anak. 
melalui film, anak bisa melihat visualisasi nyata dari profesi, nilai moral, hingga kebiasaan positif yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
bagi orang tua, program ini bisa menjadi inspirasi bahwa pembelajaran anak tidak melulu di dalam kelas. 
baca juga:8 khasiat cabe rawit untuk kesehatan
baca juga:palembang jadi titik sentral tol, daerah penyangga turut terdongkrak
di rumah, orang tua juga dapat menghadirkan tontonan edukatif sebagai sarana diskusi sederhana. 
misalnya, setelah menonton film tentang polisi, orang tua bisa menanyakan: “apa tugas polisi? mengapa kita harus taat aturan?” pertanyaan ringan itu mampu merangsang daya pikir kritis sekaligus membentuk karakter anak sejak dini.
pendekatan ini sejalan dengan prinsip parenting modern: mendampingi anak belajar sambil bermain. 
anak-anak belajar paling efektif ketika mereka merasa senang. 
baca juga:4 proyek tol besar di sumsel bukan sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi juga investasi untuk masa depan
baca juga:percepat akses antar ibu kota provinsi melalui jalan tol, 2 provinsi ini bakal tersambung
oleh karena itu, menghadirkan film yang sesuai usia bukan hanya memberi hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan moral dengan cara menyenangkan.
kegiatan tutup tema ini juga mengajarkan disiplin. 
anak-anak duduk rapi, berbagi ruang dengan teman, dan fokus memperhatikan. 
kebiasaan sederhana itu perlahan menumbuhkan keteraturan, kesabaran, serta kemampuan menghargai orang lain.
baca juga:9 cara yang dilakukan agar hati menjadi tenang
baca juga:4 alasan mengapa ibu hamil tidak boleh makan makanan mentah seperti sushi
lebih jauh, kolaborasi guru dan orang tua menjadi kunci. 
guru memberi stimulus melalui kegiatan menonton di sekolah, sementara orang tua melanjutkan proses belajar dengan membimbing anak mengaitkan tontonan dengan kehidupan nyata. 
dengan demikian, pendidikan karakter tidak berhenti di ruang kelas, tetapi mengalir hingga ke lingkungan rumah.
melalui langkah kreatif ini, tk antrasita bukit asam bukan hanya menutup tema pembelajaran dengan cara menyenangkan, tetapi juga membuka ruang tumbuh kembang anak secara utuh cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Enim Ekspres 30 September 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan