Saat Anak Tak Cepat Bicara: Mengenali Speech Delay dan Cara Mengatasinya Melalui Massage & Stimulasi
Hj. Rita Kamalia,SPd.,M.Kes (Dosen POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG PRODI D3 KEBIDANAN MUARA ENIM)--
Oleh: Hj. Rita Kamalia,SPd.,M.Kes
(Dosen POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG PRODI D3 KEBIDANAN MUARA ENIM)
Pendahuluan
Setiap anak memiliki irama tumbuh kembang yang unik. Namun, ketika seorang anak tampak lebih lambat berbicara dibandingkan teman sebayanya, banyak orang tua mulai khawatir — “Apakah anakku speech delay?”
Keterlambatan bicara (speech delay) merupakan salah satu masalah perkembangan paling umum pada anak usia dini.
Berdasarkan data American Academy of Pediatrics (AAP, 2022) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI, 2023), sekitar 8–12% anak usia 2–5 tahun mengalami gangguan keterlambatan bicara.
BACA JUGA:Wabup Sumarni Resmi Buka Pelatda Magang ke Jepang: Program Andalan Cetak 10.000 Pemuda Berkarya
Untungnya, dengan deteksi dini dan stimulasi yang tepat seperti massage oromotor, kondisi ini dapat diatasi dengan baik.
Apa Itu Speech Delay?
Speech delay atau keterlambatan bicara adalah kondisi ketika kemampuan anak untuk menghasilkan bunyi, kata, atau kalimat tertinggal dari tahapan perkembangan normal anak seusianya.
Penting dibedakan antara:
Speech Delay: keterlambatan dalam mengucapkan kata atau bunyi (motorik bicara).
Language Delay: keterlambatan dalam memahami atau menggunakan bahasa (kognitif bahasa).
BACA JUGA:Tol Palembang–Jambi Siap Ubah Wajah Sumatera: Perjalanan Kini Tanpa Drama Macet
(Sumber: PMC – U.S. National Library of Medicine, 2024)
Kapan Anak Dikatakan Mengalami Speech Delay?
Berikut panduan milestone perkembangan bicara menurut ASHA (2022), AAP (2022), dan IDAI (2023):