Kaca Spion

DUA ratus jenderal itu banyak sekali. Berbobot sekali. Apalagi banyak yang bintang empat. Sudah dua hari mereka sepakat: Presiden Jokowi harus mengundurkan diri. Kalau tidak, harus dilengserkan.--

Kini mereka berbeda jalan. Berarti belum lama.

Di Pemilu 2019 Jenderal Razi masih jadi ketua salah satu tim kampanye Jokowi. Berhasil.

Jokowi menang telak.

Razi pun dilantik menjadi menteri agama. Ia mengikuti jejak Tarmizi Taher dan Alamsyah Ratu Perwiranegara.

Sama-sama militer. Sama-sama orang Sumatera.

Tarmizi orang Minang. Alamsyah orang Lampung. Razi orang Minangkabau yang lahir di Aceh.

Mereka sama-sama jadi menteri agama. Hanya saja baru Razi menteri agama yang bintang empat.

Ia hanya satu tahun jadi menteri. Tiba-tiba digantikan Yaqut Cholil Qoumas, ketua umum GP Ansor-nya NU.

Tanggal 22 Desember 2020, Gus Yaqut dilantik, tanggal 30 Desember 2020 FPI dibubarkan. Itulah sebabnya muncul rumor Razi diganti karena tidak mau membubarkan FPI. Tentu itu hanya rumor. 

Razi pernah menjadi wakil panglima TNI. Karena itu berpangkat jenderal bintang empat. Tapi jabatan wakil panglima itu dihapus di zaman Presiden Gus Dur –hilang pula kursinya.

Razi kini 76 tahun. Bang Yos 79 tahun. Mereka masih terus aktif memikirkan negara.

Razi pernah ikut jadi pendiri Partai Hanura. Bang Yos ikut mendirikan Partai PKPI. 

Setelah pernyataan dibacakan, seorang wartawan bertanya: apa yang akan dilakukan oleh para jenderal itu kalau pernyataan mereka diabaikan.

Seorang jenderal menjawab: bisa terjadi people power.

Hasil quick count begitu mencolok. Selisih suara tiga pasangan begitu jauh.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan