Mate Ningde
Sudah 10 kota saya datangi. Sudah 10 toko saya tanya. Jawabnya sama: tidak bisa. Itu hanya bisa dipandang--
Saya tidak ahli HP. Hanya bisa pakai. Itu pun terbatas untuk WA, WeChat, YouTube, IG, foto, video, menghitung jarak antar kota, dan yang terpenting untuk menulis naskah. Pun kalau ada gangguan saya masih harus panggil siapa saja yang mungkin: Nicky, Rio, Pipit, Ayrton, Icha..
BACA JUGA:Galang Dana Peduli Gaza
Maka di toko-toko Huawei tadi saya tidak mencoba-coba. Hanya lihat-lihat: ada Mate 60, Mate 60 Pro, dan yang bisa dibuka untuk dapat layar lebih lebar. Lalu lihat harganya. Mahal juga: Rp 27 juta.
Di antara 10 kota itu hanya dua yang baru kali pertama saya datangi: Xianyou dan Ningde. Dua-duanya di provinsi Fujian. Yang satu kota kecamatan. Satunya lagi kabupaten.
Xianyou letaknya di pegunungan. Ningde di dekat pantai –pegunungan pinggir pantai.
Saya hanya satu jam di Xianyou: menikmati alam pegunungannya. Rencana makan siang di Xianyou batal. Masih terlalu pagi. Perjalanan dari Fuzhou ke Xianyou ternyata hanya satu jam.
Saya menyesal tidak menghitung berapa puluh gunung yang harus diterobos terowongan. Berapa puluh celah yang harus dibangun jembatan.
Rasanya inilah kali pertama perjalanan satu jam melewati terowongan terbanyak.