Mate Ningde

Sudah 10 kota saya datangi. Sudah 10 toko saya tanya. Jawabnya sama: tidak bisa. Itu hanya bisa dipandang--

 

Jalan tol Fuzhou-Xianyou ini luar biasa. Bagaimana ada jalan di pegunungan tapi relatif lurus.  Tidak terlalu belok-belok. Tidak naik turun. Yang tinggi diterobos terowongan, yang rendah dibangun jembatan.

BACA JUGA:Galang Dana Peduli Gaza

 

Pun tidak ada lereng gunung yang dikepras. Tidak ada jalan yang melingkar dengan cara memotong tebing. Kalau toh harus di pinggir tebing dibuatkan jalan layang di tebing itu.

 

Kota kecamatan Xianyou begitu beruntung. Dilewati jalan tol. Lebarnya pun tiga lajur.

 

Tentu kota Xianyou di sela-sela gunung. Di sehampar ngarai yang tidak luas. Tapi banyak sekali bangunan pencakar langitnya. Mengalahkan kota besar sekelas Makassar.

 

Saya mampir pula ke kota lamanya. Di pinggir sungai. Kanan-kiri sungai sudah dibangun taman. Banyak yang bermain di situ. Ada taman olahraganya pula.

 

Lalu saya ke toilet umum di taman itu. Saya pede. Pasti sudah tidak seperti toilet masa lalu. Apalagi toilet ini kelihatannya dibangun bersamaan dengan pembangunan taman.

 

Saya kaget: toilet ini memang tidak lagi jorok, tapi bau busuknya masih luar biasa. Mengingatkan saya pada bau toilet Tiongkok 30 tahun lalu. Hampir saja pingsan.

 

Tag
Share