Minus Dua

--

 

Banyak yang mengira Opung punya saham di banyak perusahaan. Saya bersaksi: tidak sedikit pun ia punya saham di perusahaan mana pun milik orang-orang yang dibantunya.

 

Hidupnya tidak untuk uang –meski ia tidak pernah kekurangan uang. Njoo juga menilai Opung itu ''bodoh'' dalam hal uang.

 

Njoo merasa bersalah tidak mengantar Opung ke Balige. Tiga hari lalu Njoo nekat akan ke Balige. Mamanya menahannya. Njoo harus menunggu jenazah ayah kandung yang disemayamkan di Grand Heaven, Pluit, Jakarta.

 

Njoo termasuk orang pertama yang ditelepon ketika Opung baru saja meninggal. Pukul 20.00 lewat. Ajudanlah yang tahu kalau Opung sudah meninggal.

 

Menjelang pukul 20.00 biasanya Opung makan malam. Ditunggu tidak juga keluar dari kamar. Ketika dilongok ke kamarnya Opung seperti tertidur. Ketika dibangunkan tidak mau bangun. Opung sudah meninggal. Usianya 85 tahun. Jenazah dibawa ke RSPAD. 

 

Di kampungnya Opung mewariskan lembaga pendidikan yang monumental: SMA Soposurung. Mutunya di atas SMA unggulan. Pendidikan disiplinnya ala militer. Lulusannya cerdik-pandai. 

 

Opung satunya juga membangun sekolah unggulan: lembaga pendidikan DEL –singkatan Devi-Luhut Pandjaitan. 

 

Tag
Share