Minus Dua
--
Opung gagal mendapatkannya. Itu terus jadi pikirannya.
Opung pernah curhat secara terbuka soal itu. Di wilayah utara Sulawesi Selatan. Dari podium ia menunjukkan kemampuan terhebatnya dalam menyindir Pak SBY.
Hari itu ia memang memberi sambutan sebelum giliran Presiden SBY berpidato. Rupanya Opung menumpahkan seluruh kekecewaannya. Saya sampai agak risi mendengarnya.
Opung juga sangat kecewa di akhir konvensi itu: tidak diumumkan hasilnya. Ia lebih kecewa dari saya. Justru saya yang terus menyabarkan hatinya.
''Saya tidak apa-apa, Opung. Sudah takdir saya,'' kata saya pada beliau.
Saya memang tidak sekali pun berkomentar soal akhir konvensi itu di media. Saya selalu bisa menerima takdir saya.
Opung adalah jenderal yang sangat intelektual. Bacaannya luar biasa. Ia juga sangat pandai berpidato. Dalam pidatonya Opung sangat pandai mengambil hati orang dari atas podium.
Opung juga selalu menjadi ketua panitia Natal Bersama. Natal secara nasional. Presiden SBY selalu hadir. Acaranya selalu meriah.