Mengenal Perbedaan Transmisi CVT dan AT Konvensional: Kelebihan dan Kekurangannya
Mobil matik, baik CVT maupun AT konvensional, punya kelebihan dan kekurangan. (foto ist)--
KORANENIMEKSPRES.COM,---Mobil dengan transmisi otomatis tetap menjadi pilihan favorit bagi banyak pengemudi di perkotaan, terutama karena kemudahan yang ditawarkannya saat berkendara di tengah kemacetan.
Dibandingkan dengan transmisi manual, penggunaan mobil bertransmisi matik jelas lebih nyaman karena perpindahan gigi dan penggunaan kopling terjadi secara otomatis.
Di pasar otomotif, jenis transmisi otomatis yang paling umum adalah CVT (Continuous Variable Transmission) dan AT konvensional.
Mobil-mobil populer seperti Toyota Avanza, Xenia, dan Mitsubishi Xpander kini menggunakan transmisi CVT, sementara Suzuki All New Ertiga Hybrid GX masih mempertahankan AT konvensional.
BACA JUGA:Sriwijaya FC Siap Tempur di Liga 2 Musim 2024/2025: Inilah Skuad Lengkapnya Laskar Wong Kito
Cara Kerja dan Keunggulan Transmisi CVT
CVT dikenal dengan perpindahan gigi yang halus karena menggunakan sistem dua puli dan sabuk baja yang membuat perpindahan gigi berlangsung secara kontinu tanpa ada lonjakan.
Putra Pesona, seorang teknisi senior menjelaskan bahwa transmisi CVT bekerja dengan mempertahankan RPM mesin pada level rendah, sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisien.
Selain hemat bahan bakar, CVT juga memiliki sistem engine brake yang dapat memperpanjang umur kampas rem.
Namun, di sisi lain, jika terjadi kerusakan, biaya perbaikan CVT cenderung lebih mahal karena sistemnya yang lebih kompleks.
Transmisi ini juga dirancang untuk penggunaan di perkotaan, sehingga kinerja di medan menanjak mungkin tidak sebaik AT konvensional.
Keunggulan dan Kelemahan Transmisi AT Konvensional
Sementara itu, AT konvensional memiliki keunggulan dalam hal akselerasi yang lebih responsif dibandingkan CVT.