Polisi Gagalkan Pengiriman Batubara dan BBM Ilegal

Satreskrim Polres Muara Enim berhasil menggagalkan pengiriman 58 ton batu bara ilegal dari Kecamatan Tanjung Agung yang akan dikirim ke stockpile di Jakarta. Foto: ozzi--

MUARA ENIM, KORANENIMEKSPRES.COM - Jajaran Satreskrim Polres Muara Enim berhasil menggagalkan pengiriman 58 ton batu bara ilegal dari Kecamatan Tanjung Agung yang akan dikirim ke stockpile di wilayah Jakarta.

Selain itu, personil polisi dari Reskrim juga berhasil menggagalkan pengiriman Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar hendak dikirim ke wilayah Tanjung Agung sebanyak 16.000 liter.

Keberhasilan ungkap kasus minerba dan drilling tersebut disampaikan oleh Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra SH  didampingi Kasat Reskrim AKP Darmanson, Kasi Humas AKP RTM Situmorang dan Kasi Propam AKP Alatas, saat Konferensi Pers di Mapolres Muara Enim, Selasa 10 September 2024.

"Pengungkapan ini bermula dari adanya informasi masyarakat bahwa ada kendaraan jenis Mitsubishi Fuso yang sedang memuat batu bara di stockpile yang sudah tidak beroperasional lagi di Desa Penyandingan, Kecamatan Tanjung Agung," jelas Kapolres.

BACA JUGA:Tim Gabungan Patroli Pastikan Tambang Batubara Ilegal Tidak Beroperasi

BACA JUGA:Rumah dan Kantor Praktik Tambang Batubara Ilegal Digeledah Tim Gabungan

Lebih lanjut, Kapolres mengungkapkan, Kasat Reskrim beserta Unit Pidsus Satreskrim Polres Muara Enim dan Unit Reskrim Polsek Tanjung Agung, kemudian melakukan pengecekan ke lokasi.

Setibanya di lokasi stockpile, petugas melihat adanya aktivitas masyarakat yang sedang memuat batu bara ke mobil fuso tersebut. 

Petugas lalu melakukan pemeriksaan terhadap muatan mobil dan ditemukan tumpukan batu bara yang diduga berasal dari tambang ilegal.

Kapolres mengatakan, pihaknya mengamankan 1 orang tersangka berinisial RHK dan sejumlah barang bukti dari lokasi stockpile. 

BACA JUGA:Tindak Lima Gudang BBM Ilegal, Pelaku Penimbunan “Kabur”

BACA JUGA:Bongkar Gudang BBM Ilegal Beromset Miliaran

Dari pengakuan tersangka, bahwa sudah tiga kali melakukan pengangkutan batu bara ilegal dari Kecamatan Tanjung Agung ke stockpile di wilayah Jakarta.

"Tersangka diperintahkan pemilik batu bara untuk mengangkut batu bara ilegal tersebut dengan upah angkut sebesar Rp6.600.000," terang Kapolres.

Tag
Share