Menag Yaqut Yakin Kemandirian Pesantren Jadi Pilar Ekonomi Baru dengan Lahirnya 432 Badan Usaha

Menag Yaqut menyatakan bahwa upaya kemandirian pesantren merupakan bagian dari komitmen pemerintah terhadap pesantren. Foto: kemenag--

Program ini bertujuan memperkuat fondasi ekonomi pesantren melalui dukungan bisnis dan inkubasi yang difasilitasi oleh Kemenag. 

Pesantren, yang memiliki keragaman dan karakteristik unik, diyakini memiliki potensi besar yang dapat dikembangkan untuk mendukung perekonomian nasional.

BACA JUGA:319.255 Pelamar CPNS Kemenag Perebutkan 20.772 Formasi

BACA JUGA:ASN Kemenag Muara Enim Kometmen Jaga Netralitas di Pilkada 2024

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Abu Rokhmad, dalam laporannya, menyampaikan bahwa gagasan besar dari Program Kemandirian Pesantren adalah menciptakan pesantren yang mandiri dan berdaya saing. 

“Dari 3.600 pesantren yang telah mendapat dukungan inkubasi bisnis, kita masih memiliki sekitar 40 ribu pesantren lainnya yang juga perlu diberdayakan. Harapan kami, program ini dapat terus berkembang dan pesantren semakin dikenal luas oleh masyarakat,” ungkap Abu Rokhmad.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menekankan pentingnya transaksi ekonomi yang terjadi dalam expo ini sebagai bukti nyata dari keberhasilan kemandirian pesantren. 

“Pesantren yang kuat secara ekonomi akan lebih efektif dalam mendukung pendidikan dan dakwahnya. Tahun depan, kami berencana mengadakan expo yang lebih besar lagi. Jika tahun ini ada 55 stan, kami berharap jumlahnya bisa meningkat di tahun-tahun mendatang,” katanya.

BACA JUGA:Guru Madrasah Makin Sejahtera Nih, Kemenag Siapkan Rp7.25 Triliun Anggaran GTK Madrasah 2025

BACA JUGA:39 Madrasah Swasta Diambil Alih Kemenag Jadi Madrasah Negeri, Ada di Sumsel?

Ketua Forum Ekonomi Pesantren Indonesia (FEPI) juga menyatakan bahwa expo ini merupakan momen strategis untuk membangun jaringan ekonomi antar pesantren. 

Ia berharap pesantren dapat dikenal bukan hanya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, tetapi juga sebagai pelaku ekonomi yang berdaya saing.

“Dengan kolaborasi yang solid, pesantren bisa memperluas pasar produknya dan bersaing tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional,” ujarnya.

Gebyar Expo Kemandirian Pesantren 2024 ini mencerminkan semangat pesantren untuk terus berinovasi dalam mengembangkan produk unggulan. 

BACA JUGA:Sukses Digitalisasi Madrasah, Kemenag Sumsel Berencana Merambah Digitalisasi Pesantren

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan