Masyarakat Keluhkan Kelangkaan Gas LPG 3 Kg

KOSONG : Tampak salah seorang warga Muara Enim berjalan kaki mencari gas ke pengecer karena lokasi pangkalan jauh dari domisilinya.--
Dampak Peraturan Pemerintah Mematikan Usaha Pengecer Gas
MUARA ENIM - Kelangkaan Gas LPG 3 Kg Dikeluhkan Masyarakat.
Semenjak diberlakukannya tidak ada lagi pengecer elpiji 3 kg oleh Pemerintah (Pertamina,red), ternyata tidak menyelesaikan permasalahan akan kelangkaan gas 3 kg.
Terbukti, dampak dari peraturan pemerintah tersebut sebagian besar masyarakat bertambah kesulitan untuk mendapatkan gas 3 kg.
Selain harus antri, juga jumlah pangkalan terbatas dan banyak yang tidak tahu lokasi pangkalan di sekitar tempat tinggalnya.
BACA JUGA:Produksi LPG Pertamina EP Prabumulih Naik 33% Dukung Pemenuhan Kebutuhan LPG Nasional
BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Akan Keluarkan SK Bupati Terkait HET LPG 3 kg
"Saya sudah berkeliling Kota Muara Enim mencari gas 3 kg ini. Saya nyewa ojek, sebab saya tidak tahu dimana saja alamat pangkalan. Pas ketemu ternyata gas kosong. Saya bingung dengan aturan pemerintah ini, udah harus pakai KTP masih tidak dapat," jelas salah seorang penjual gorengan gerobak yang akrab dipanggil mbah, Minggu 2 Februari 2025.
Menurutnya, kalau dahulu meski harganya relatif tinggi sekitar Rp25 ribu pertabung tetapi masih mudah didapatkan di warung-warung eceran sehingga pedagang bisa kapan saja mau belinya.
Namun sekarang kami harus berjuang mencari tempat jualan gas di pangkalan, dimana selama ini kami tidak pernah membeli dipangkalan sehingga habis waktu mencari lokasi pangkalan.
Ketika lokasinya didapat sialnya gasnya sudah habis.
BACA JUGA:Pertamina Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman Jelang Ramadhan
Jadi waktu kami habis hanya mencari tabung gas 3 kg, yang seharusnya bisa kami gunakan untuk berjualan.
"Hampir semua pangkalan tidak ada merk, dan jumlahnya sedikit. Kami tidak tahu kapan mereka ada gas atau tidak. Kami minta pemerintah pikirkan dulu dampaknya ke masyarakat, jangan buat aturan seperti tergesa-gesa," tegasnya.