SIBA Center: Dulu Tumpukan Hitam Batubara, Kini Jadi Inkubator Bisnis UMKM
Wakil Bupati Muara Enim Hj Sumarni Msi saat mengunjungi SIBA Rajut di kawasan SIBA Center Tanjung Enim belum lama ini.--
Dedy Saptaria Rosa mengungkapkan untuk saat ini SIBA Center menjalankan beberapa program unggulan.
Seperti, SIBA Rosella: Program ini merupakan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok sosial ekonomi SIBA Rosella yang terdiri dari kaum perempuan dari Desa Lingga, Keban Agung dan Pasar Tanjung Enim.
Saat ini, jumlah petani yang aktif sebagai pemasok rosella sebanyak 10 orang yang tersebar di wilayah Ring 1.
Perusahaan memfasilitasi kegiatan utama kelompok berupa budidaya tanaman rosella dan proses hilirisasinya menjadi aneka produk sehat seperti rosella kering, teh, sirup, kue pie, dan lain-lain yang dipasarkan secara offline dan online melalui platform PaDi (Pasar Digital) yang berkolaborasi dengan Kementerian BUMN serta market place shopee dan Tokopedia.
BACA JUGA:PTBA Cetak Tenaga Mekanik Andal, Siap Dukung Target Produksi
Selanjutnya ada, SIBA Batik Kujur: Program ini melakukan pembinaan terhadap ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Tanjung Enim, mulai dari proses produksi hingga pemasaran produk.
Batik kujur yang diproduksi, memanfaatkan tanaman endemik sebagai pewarna alami.
Serta menggunakan desain motif yang mengangkat kearifan lokal daerah setempat yakni kujur (tombak), kopi, rumah tengkiang, dan bunga tanjung.
Pada tahun 2024, terdapat 12 kelompok SIBA Batik Kujur dengan total anggota 35 pengrajin. “Selain menjual dalam bentuk lembaran batik, para pengrajin juga menjual dalam bentuk inovasi topi, kipas, dompet, tas, baju dan masker,” terang Dedy lagi.
Kemudian, SIBA Jamur: Perusahaan berkomitmen untuk memberdayakan kaum perempuan yang terdiri dari 12 orang melalui program budidaya jamur hingga proses hilirisasinya.
Melalui pelatihan dan pendampingan, anggota kelompok dibekali keterampilan dalam membudidayakan jamur serta mengolahnya menjadi berbagai produk bernilai tambah.
BACA JUGA:BASIC Resmi Diluncurkan, PTBA Ajak Masyarakat Ring 1 Ciptakan Inovasi Sosial Berdampak Nyata
Serta, SIBA Songket: pemberdayaan masyarakat yang dilakukan dengan memproduksi songket khas Tanjung Enim dengan inovasi pewarnaan alami dari kunyit, daun jambu biji, secang, pinang, dan lainnya, sebagai alternatif benang sintetis—lebih ramah lingkungan dan meningkatkan nilai jual produk.
“Intinya, keberadaan SIBA Center ini, dibangun PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memang dirancang sebagai “rumah pembinaan UMKM”. Perannya tidak hanya memberi tempat produksi, tapi juga mengangkat UMKM lokal agar produknya lebih berkualitas, kompetitif, dan punya akses pasar yang lebih luas,” papar Dedy.
Dedy memastikan bahwa program SIBA Center adalah program jangka panjang dalam pemberdayaan masyarakat sekitar PTBA di Tanjung Enim.