Bahkan ketika beliau dihina atau disakiti, beliau memilih memaafkan, bukan meluapkan amarah, Hanya dalam kondisi tertentu (seperti jika agama Allah dihina atau keadilan dilanggar), beliau marah – dan itu pun dalam batasan yang adil dan terkendali.
4. Cara Mengatasi Marah dalam Islam
Islam juga memberikan panduan praktis ketika marah:
- Ucapkan ta'awwudz: A’udzu billahi minasy-syaitonir rajim.
BACA JUGA:Ada Beberapa Pupuk yang Bagus Untuk Tanaman Berdasarkan Jenis Tanamannya
BACA JUGA:Bedah Rumah Membara Bantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah
- Diam.
- Ubah posisi: Jika berdiri, duduk. Jika duduk, berbaring.
- Berwudhu: Karena marah berasal dari api, dan air memadamkan api sehingga dianjurkan jika marah segeralah berwudhu,
- Shalat atau dzikir: Untuk menenangkan hati.
BACA JUGA:Tips Cara Naikan Tenaga Sigra-Calya dengan Tune Up Sendiri
BACA JUGA:Wajib Diperhatikan Inilah Komponen Sering Rusak Pada Mobil Sigra-Calya
Kesimpulan
Islam tidak melarang marah sepenuhnya, karena itu adalah naluri manusiawi.
Namun, Islam mendorong kita untuk mengendalikan dan menyalurkan amarah secara bijak, agar tidak melukai diri sendiri maupun orang lain, Mengendalikan amarah adalah tanda kekuatan sejati dalam Islam, bukan kelemahan.
"Orang kuat bukanlah yang pandai bergulat, tapi yang mampu menahan amarahnya ketika marah."