Namun, peran Stasiun Kertapati tidak terbatas pada mobilitas penumpang semata.
BACA JUGA:Pelabuhan Baru Palembang: Gerbang Ekonomi Global dan Akselerator Logistik Sumsel
Aida juga menjelaskan bahwa stasiun ini turut menjadi simpul utama dalam distribusi logistik. Dalam lima bulan pertama tahun 2025, sebanyak 4.195.691 ton batubara telah dibongkar di Stasiun Kertapati.
Angka ini mewakili 35,2 persen dari total volume batubara yang dibongkar di seluruh stasiun unloading Divre III Palembang, yang mencapai 11.916.263 ton.
Komoditas batubara tersebut merupakan bagian penting dalam pasokan energi nasional.
Tak hanya itu, Stasiun Kertapati juga menjadi titik awal pengangkutan bahan bakar minyak (BBM) ke berbagai wilayah di Sumsel, seperti Lahat, Lubuklinggau, dan Baturaja.
BACA JUGA:Pelabuhan Baru Palembang: Kunci Sukses Ekspor, Ekonomi Hijau, dan Logistik Sumsel
BACA JUGA:Tol Solo-Jogja Menawarkan Berbagai Keuntungan, Salah Satunya Meningkatan Pertumbuhan Ekonomi
Tercatat, 147.033 ton BBM telah diberangkatkan dari stasiun ini selama periode Januari hingga Mei 2025.
Dengan peran ganda sebagai simpul transportasi penumpang dan logistik, Stasiun Kertapati terbukti menjadi nadi utama pergerakan masyarakat dan distribusi barang di Sumatera Selatan.
Kehadirannya tidak hanya mempercepat konektivitas antardaerah, tetapi juga mendukung penguatan ekonomi daerah dan nasional melalui layanan transportasi yang andal, efisien, dan berkelanjutan. (*)