Angdes Bawa Ibu Hendak Melahirkan Terjebak Macet Akibat Angkutan Batu Bara

Senin 07 Jul 2025 - 17:31 WIB
Reporter : ozzy
Editor : azhar

KORANENIMEKSPRES.COM- Ibu hamil yang dibawa angdes terjebak macet di jalan akibat truk batu bara.

Keberadaan angkutan batu bara selalu menjadi momok dan menyebabkan masalah serius.

Terutama dalam situasi darurat seperti ibu hamil yang hendak melahirkan.

Peristiwa mobil angkutan desa (Angdes) yang mengantar ibu hamil hendak melahirkan terjebak kemacetan antrean angkutan batu bara karena adanya perbaikan gorong-gorong jalan nasional di Desa Panang Enim, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Minggu 6 Juli 2025 pukul 22.30 WIB.

BACA JUGA:5 Kepala Daerah Diundang Gubernur Bahas Masalah Angkutan Batubara

BACA JUGA:Dukung Pernyataan Wagub Minta Angkutan Batubara Tak Melintasi Jembatan Muara Lawai yang Sedang Perbaikan

Informasi didapat, kondisi ruas jalan nasional di Desa Panang Enim mengalami amblas akibat hilir mudik angkutan batu bara, meski telah diingatkan truk tonase tinggi dilarang melintas, angkutan batu bata tetap saja melintas.

Puncaknya, disaat dilakukan perbaikan dam pemasangan box culvert kembali amblas setelah dilalui angkutan batu bara terjadi antrian panjang.

Mirisnya, dalam keadaan darurat ibu rumah tangga yang hendak melahirkan terjebak.

"Kejadian semalam sangat disayangkan. Kondisi ini menunjukkan adanya kendala dalam aksesibilitas layanan kesehatan, terutama dalam situasi darurat seperti persalinan," ujar Kasman MA anggota DPRD Kabupaten Muara Enim dari Dapil V, Senin 7 Juli 2025.

BACA JUGA:Antera Puji Gebrakan Bupati Bebaskan Muara Enim dari Angkutan Batubara

Menurutnya, perbaikan jalan memang penting untuk meningkatkan kualitas infrastruktur.

Namun kendala di lapangan banyak sekali, salah satunya angkutan batu bara selain menyebabkan jalan rusak juga menyebabkan kemacetan yang sangat merugikan masyarakat.

"Perusahaan dan transportir batu bara ini tidak memperhatikan dampak terhadap yang rasakan masyarakat, termasuk aksesibilitas layanan kesehatan," tegas Kasman.

Pemerintah provinsi menyampaikan angkutan batu bara tidak boleh melintas dan Bupati Muara Enim telah mengambil inisiatif angkutan batu bara tidak boleh melintas.

Kategori :