ORANENIMEKSPRES.COM — Sumsel kini tampil sebagai ikon baru infrastruktur Sumatera, tak lagi hanya dikenal sebagai daerah energi.
Tol Palembang–Muara Enim hadir sebagai motor perubahan yang menyatukan ekonomi lintas wilayah.
Lebih dari sekadar jalan cepat, tol ini menjadi jalur strategis yang menautkan pelabuhan, desa, hingga industri.
Masa depan Sumsel sedang dipahat lewat fondasi beton, aspal, dan konektivitas logistik modern.
hanya saja ruas tol Palembang-Muara Enim ini, baru selesai pada sesi Indralaya- Pramulih.
Sementara sesi Prabumulih-Muara Enim masih terhenti menunggu tindak lanjut dari pemerintah.
BACA JUGA:Jalan Tol Paling Agresif dari 8 Bidang Proyek Besar di Sumsel Andalan Ekonomi Nasional
Jalan Tol Sumsel: Proyek Triliunan yang Bukan Lagi Mimpi
Melalui pembangunan Tol Trans Sumatera, termasuk ruas Palembang–Indralaya, Prabumulih–Muara Enim, dan koridor pendukung ke pelabuhan, Sumsel kini berada di jalur cepat menuju konektivitas regional yang lebih efisien.
Dengan total investasi lebih dari Rp 6 triliun, pembangunan ini menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan mempercepat waktu tempuh logistik, memicu investasi industri, dan memperkuat perdagangan lintas provinsi.
Tol Prabumulih–Muara Enim, salah satu prioritas PSN 2025, diproyeksikan sebagai penggerak utama arus barang dari kawasan tambang dan energi ke Pelabuhan Palembang.
BACA JUGA:Di Sumsel Ada Tol Baru Vital Paling Dinanti Siap Dibuka Lebaran 2026: Dikonstruksi sejak 2020
Infrastruktur Terintegrasi: Tol, Pelabuhan, dan Industri
Yang menjadikan tol Sumsel berbeda adalah keterhubungannya dengan pelabuhan dan kawasan industri.
Pelabuhan Baru Palembang yang kini dalam pengembangan, siap melayani ekspor produk unggulan seperti kopi, sawit, karet, dan batu bara bersih — semua bisa langsung dijangkau dari jalan tol.
Di sisi lain, Kawasan Industri Tanjung Enim juga akan terkoneksi dengan tol untuk mendukung distribusi cepat dan efisien bagi sektor manufaktur dan energi.