"Kegiatan yang dapat dilakukan di lahan rawa adalah pengembangan infrastruktur air dan lahan, mekanisasi pertanian pra tanam dan pasca panen, serta penyediaan sarana produksi,” ujarnya.
BACA JUGA:Ada PLTS Bisa Panen 3 Kali Setahun
BACA JUGA:Gotong Royong Atasi Banjir
Ia menambahkan peningkatan produksi pangan pada lahan rawa memang belum dilakukan secara optimal. Untuk itu, program optimalisasi lahan rawa dari Kementerian Pertanian sangat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas panen.
Lahan rawa pada umumnya mempunyai keunggulan spesifik antara lain dapat menghasilkan padi saat musim kemarau (off season), saat agroekosistem lainnya seperti sawah irigasi dan tadah hujan mengalami kekeringan.
Penjabat Bupati Banyuasin Hani Syopiar Rustam mengatakan sektor Pertanian merupakan Salah Satu potensi andalan di Kabupaten Banyuasin.
Apalagi dengan Luas Baku Sawah seluas 174.371 Ha yang terdiri dari 150.643 Ha sawah pasang surut dan 23.728 Ha sawah lebak.
"Khusus Kecamatan Muara Telang, luas lahan sawah rawa pasang surut adalah 22.511 Ha," katanya.
Kemudian semuanya sudah rutin tanam sebanyak dua kali dan bahkan sudah ada sebagian petani yang membiasakan tanam tiga kali dalam setahun atau IP 300.
"Kecamatan Muara Telang dapat terus berkontribusi terhadap peningkatan produksi baik peningkatan Indeks Pertanian (IP) maupun Produktivitas, dan menjadi pelopor bagi kecamatan lainnya dengan semangat “PADI PETANI KITA UNTUK INDONESIA”.
Jumlah lahan sawah rawa di Sumatera Selatan seluas 340.486 hektare, namun untuk kegiatan optimasi lahan rawa seluas 98.400 hektare yang berada di Kabupaten Banyuasin 22.000 hektare, Kabupaten Ogan Komering Ilir 65.000 hektare, Kabupaten OKU Timur 5.000 hektare, Kabupaten Ogan Ilir 4.000 hektare, dan Kabupaten Muara Enim 2.400 hektare.(sumeks.co)