Mantan Penambang Emas Ilegal Pilih Hidup Tenang, Dulu Rusak Hutan Kini Lestarikan Hutan

Minggu 05 Nov 2023 - 21:36 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

Akhirnya saya memutuskan berhenti jadi pembalak liar, 72 orang anak buah saya kabur jadi gurandil,” tutur Hendrik yang saat itu tidak tertarik menjadi gurandil juga.

 

“Disisi lain, pihakTaman Nasional senang, karena saya kalah. Saya tidak punya anak buah lagi. Satu tahun saya kolaps. Saya lari ke Sukabumi, alih profesi jual martabak manis,” beber dia.

 

Setelah beberapa tahun merantau, ia kembali ke Malasari. Kemudian kembali bertemu Sabarudin kepala resort Taman Nasional gunung Botol, yang meminta dirinya untuk tidak lagi merusak hutan demi generasi dimasa mendatang. Kemudian, ia bersama masyarakat Malasari mendapatkan kelonggaran untuk mengelola bersama-sama kawasan hutan yang ada, dengan cara bukan dengan menebang kayu. Misalnya dengan menanam kopi, buah-buahan, tanaman tumpang sari dan menanam padi.

 

 

Kemudian pada 2009 terbentuklah Kelompok Model Kampung Konservasi (MKK) Cisangku, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Awalnya ada 74 anggota, tapi sekarang 26 anggota yang aktif.

 

Sejak saat itu, bersama dengan anggota MKK Cisangku melakukan pembibitan pohon, yang mereka niatkan untuk melakukan rehabilitasi hutan yang sudah mereka rusak sebelumnya. Ternyata dari usaha pembibitan pohon yang meraka lakukan. PT Antam Pongkor mulai melirik usaha pembibitan mereka. PT Antam Pongkor mulai membeli bibit pohon dan pupuk yang mereka buat. “Kalau dihitung sejak 2009 hingga sekarang ini, PT Antam Pongkor sudah membeli bibit pohon dari MKK Cisangku sebanyak  867.542 bibit pohon,” urai dia.

 

 

Kemudian pada 2010, MKK Cisangku mendapatkan pekerjaan untuk penyediaan bibit pohon untuk penanaman dalam program RHL seluas 50 ribu hektar. Hingga sekarang pihaknya terus memproduksi bibit, dengan beragam jenis pohon termasuk pohon endemic. Seperti pohon rasamala, puspa, ganitri, salam, ke sereum, jenis huru, mahoni, kupa dan lainnya. Dalam setahun pihaknya bisa menjual 100 ribu-150 ribu bibit pohon. Di mana bibit pohon ini selain pembibitan di MKK Cisangku, pihaknya juga menggandeng masyarakat sekitar untuk melakukan pembibitan pohon di rumah. Sebab, terkadang banyak permintaan yang harus dipenuhi secara cepat. Solusinya, mereka bisa ambil pembibitan pohon di rumah masyarakat. “Ini semua demi memberdayakan masyarakat, kami untung mereka juga untung,” terang Hendrik lagi.

 

 

Masih kata Hendrik, adapun beberapa program dari MKK Cisangku yakni melakukan pemeliharaan rutin tanaman dipersemaian, penanaman pohon restorasi di kawasan TNGHS seluas 64 hektar dengan kapasitas tanam 70 ribu pohon di area PT Antam, dan beberapa kegiatan lain. 

Kategori :