PALEMBANG, - Mawardi Yahya dan Harnojoyo telah membuat kesepakatan bersama untuk maju dalam Pilgub Sumsel 2024. Ternyata bukan karena pecah kongsi dengan mantan Gubernur Sumsel Herman Deru, tapi ada hal lain.
Kesepakatan ini menegaskan bahwa Mawardi Yahya tidak akan bermitra kembali dengan Herman Deru.
Lantas, mengapa Mawardi Yahya yakin memilih Harnojoyo sebagai pasangannya dalam Pilkada Sumsel 2024 mendatang?
Mawardi Yahya telah menjelaskan alasan di balik pilihannya terhadap Harnojoyo. Salah satunya adalah kesamaan penilaian mereka berdua.
"Kita selama ini memiliki penilaian yang sejalan, untungnya kami memiliki keserasian, dan saya yakin dapat bersinergi dalam memimpin Sumatera Selatan ke depan," ungkapnya kepada awak media beberapa hari lalu.
BACA JUGA:Tak Bisa Berenang, Kakak Beradik Tenggelam di Sungai Batang Hari
Mawardi Yahya lebih lanjut mengajak publik untuk menilai sendiri latar belakang mereka.
"Silakan dinilai bagaimana latar belakang kami berdua, salah satunya terkait asal daerah yang perlu diperhatikan. Sebagai pemimpin Sumatera Selatan dengan 17 kabupaten kota, saya yakin kombinasi ini, ditambah dengan peran panglima Syahrial Oesman, akan membawa kesuksesan," jelasnya.
Sementara, Harnojoyo mengatakan bersedia untuk ikut serta dalam Pilgub Sumsel 2024 bersama Mawardi Yahya.
"Kami bersama-sama sebagai bagian dari tim perjuangan untuk memenangkan Mawardi dan Harnojoyo dalam Pemilihan Kepala Daerah Gubernur Sumatera Selatan mendatang. Kami siap untuk maju bersama dan mengharapkan dukungan serta doa dari seluruh masyarakat Sumatera Selatan," katanya.
Melalui deklarasi ini, persaingan dalam Pilgub Sumsel semakin intens.
Masyarakat diharapkan turut memberikan dukungan dan berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi untuk memilih pemimpin yang akan memajukan Sumatera Selatan ke depan.
Sebagai Ketua Tim Pemenangan atau Panglima Perang Mawardi Yahya-Harnojoyo sebagai Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan 2024.
Syahrial Oesman menyatakan kesiapannya menghadapi tugas berat tersebut dengan tekad yang kuat.
"Meski dianggap berat, yang biasa saja sudah berlangsung bertahun-tahun, begitu juga dengan tugas. Saya bersedia menghadapinya dengan kesadaran bahwa saya memiliki kekurangan, tetapi saya yakin dan memohon dukungan," kata Syahrial Oesman.