MUARA ENIM, KORANENIMEKSPRES.COM, Program bantuan pangan beras dari Pemerintah Pusat sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat tidak mampu yang ada di Desa Lingga Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Oleh karena itu, pemerintah desa (pemdes) Lingga Muara Enim salurkan beras Program KPM.
Masing-masing Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima 10 kilogram beras.
Diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk mengantisipasi dampak dari inflasi, yang sampai sekarang pemda daerah terus berupaya mengantisipasinya.
BACA JUGA:Pemkab Muara Enim dan Perum Bulog Siap Hadirkan Tunjangan Beras Bagi ASN
BACA JUGA:Saluran Beras SPHP 92 Ton, Subsidi 4 Bahan Pangan
Kali ini, Pemdes Desa Lingga menyalurkan bantuan beras tahap ke 3 untuk 509 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang disalurkan pada Rabu 21 Agustus 2024 di Balai desa setempat.
Informasinya, pada pembagian bantuan beras tahap ke 3 ini, jumlah penerima bantuan turun, dimana sebelumnya ada 520 KPM, dan kali ini menjadi 509 KPM.
“Bantuan ini merupakan perhatian dan kepedulian dari pemerintah untuk masyarakat yang memang membutuhkan bantuan guna meringankan beban bagi masyarakat terutama masyarakat yang sudah lansia dan tidak mempunyai penghasilan,” terang Hisri kepada koranenimekspres.com.
Dijelaskan, bantuan ini diberikan pemerintah kepada masyarakat yang kurang mampu, terutama keluarga prasejahtera usianya sudah tua dan tidak mempunyai penghasilan tetap.
BACA JUGA:320 Pendayung Meriakan Lomba Bidar di Lubuk Empelas
BACA JUGA:Saung Al-Fatih Desa Lubuk Empelas Kirim 4 Tim Dayung di Lomba Bidar Albebas Cup 2024
Lebih lanjut dikatakan Kepala Desa Lingga, dengan adanya pengurangan jumlah KPM dari 520 menjadi 509 KPM, terpaksa harus dilakukan seleksi kembali agar mereka tetap mendapatkan bantuan beras dari pemerintah.
“Terkadang yang menjadi kendala untuk penyeleksian dalam menentukan siapa yang harus mendapatkan bantuan beras dari pemerintah, karena data tersebut dari pemerintah melalui dinas sosial,” imbuhnya.
Sementara disampaikan oleh masyarakat keluarga penerima manfaat yang malu atau enggan disebutkan namanya mengaku senang, dan harapannya bantuan ini bisa terus berlanjut kedepannya.