Setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib, Hasan menjadi khalifah. Namun, masa kekuasaannya hanya berlangsung singkat.
Demi menjaga persatuan umat Islam, Hasan memutuskan untuk melepaskan kekhalifahannya kepada Muawiyah bin Abu Sufyan, yang menjadi pendiri Dinasti Umayyah.
Keputusan ini dikenal sebagai "Tahun Persatuan" (Am al-Jama'ah).
Setelah menyerahkan kekhalifahan, Hasan menjalani hidup tenang dan mengabdikan dirinya pada ibadah.
BACA JUGA:Kolaborasi Raja Fitnes dan Sanggar Permai Muara Enim Gelar Lomba Senam
4. Peristiwa Karbala dan Husain
Husain dikenal karena keberaniannya dalam menentang ketidakadilan.
Ketika Yazid bin Muawiyah, putra Muawiyah, menjadi khalifah, Husain menolak untuk memberikan baiat (sumpah setia) karena Yazid dikenal sebagai penguasa yang tirani dan tidak ad.
Penolakan ini memicu peristiwa tragis yang dikenal sebagai Pertempuran Karbala pada tahun 680 M (10 Muharram 61 H).
BACA JUGA:Merawat Kulkas Agar Awet
Husain bersama keluarganya dan pengikut setianya dikepung oleh pasukan Yazid di Karbala, Irak.
Dalam pertempuran tersebut, Husain dan hampir seluruh anggota keluarganya dibunuh, termasuk bayi-bayi dan anak-anak.
Tragedi ini sangat disukai dan diperingati oleh umat Islam, khususnya oleh komunitas Syiah, sebagai Hari Asy.
5. Warisan Hasan dan Husain
BACA JUGA:Cara masak semur jengkol
Hasan dan Husain dikenang karena keberanian, pengorbanan, dan komitmen mereka terhadap kebenaran dan keadilan. Mereka adalah simbol perlawanan terhadap tirani dan memilih.