Menurutnya, PKS mempunyai daya kolaborasi yang kuat dan mesin partai yang luar biasa, apalagi PKS selalu mengusung pasangan calon yang potensi menangnya tinggi.
"Insyaallah berbagai unsur itu akan semakin memperkuat dan bisa terpilih sebagai kepala daerah," terangnya.
Sementara itu, Calon Bupati Muara Enim Dr H Ahmad Rizali, mengatakan bahwa Muara Enim memiliki APBD yang sangat besar namun memang tidak terserap dengan baik sehingga ada silpa.
"Dengan anggaran sebesar itu, maka banyak hal yang bisa dilakukan dan ketika terpilih kami sudah menyiapkan banyak program yang tentunya berpihak kepada masyarakat," ulasnya.
BACA JUGA:3 Infrastruktur Jalan Perhatian Utama Al-Shinta jika Terpilih di Pilkada Muara Enim 2024
Pertama, lanjutnya, masalah tenaga kerja di Muara Enim akan diwajibkan 30 persen tenaga kerja adalah asli putra daerah Muara Enim.
"Itu ada dasar hukumnya yakni pasal 22 Ayat 1 Undang Undang No 14 tahun 2023. Jadi payung hukumnya ada dan ada sekitar 50 perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Muara Enim ini," bebernya.
Lalu, pengembangan SDM seperti ustadzah, guru paud dan marbot juga akan dinaikkan gajinya, dimana itupun sudah ada payung hukumnya.
"Ada yang saya dengar marbot itu gajinya Rp600 ribu setahun, sedih saya. Begitupun ustadzah yang hanya Rp300 ribu sebulan. Padahal mereka ini berjasa sangat besar, nah itu akan kami naikkan, karena dananya ada dari APBD tadi," tuturnya.
BACA JUGA:Infrastruktur Program Unggulan Al-Shinta, Apa Saja? Ini Prioritasnya
Lalu, pesantren, juga sudah ada perdanya dimana itu bisa diberikan dana hibah untuk pembangunan dan lain lain.
"Aturannya ada dan dananya juga ada sekitar Rp60 miliar totalnya," bebernya.
Dirnya berterima kasih kepada PKS yang sudah mendukung dan siap menggerakkan mesin partai guna memenangkan pasangan Al-Shinta.
"Terimakasih kepada semuanya, Insyaal Allah apa yang diharapkan membuahkan hasil," ungkapnya.
BACA JUGA:Al-Shinta Curahkan Sekuat Tenaga Rebut Kemenangan Pilkada Muara Enim 2024
Dalam kesempatan tersebut, sekaligus melantik para sukarelawan yakni Relawan Kecamatan (DPC) di 22 Kecamatan, Relawan Geralan Pemuda Keadilan dimana itu merupakan generasi milenial, dan relawam rumah keluarga indonesia yang merupakan para ibu-ibu.