Head of Communication Relations & CID Zona 9 Elis Fauziyah menyampaikan, pengembangan subunit usaha berhasil menghasilkan lima usaha baru, yaitu UMKM Produsen Madu Kelulut; Eduwisata Budidaya Lebah Kelulut; Gerai Kreativitas Produk Khas Kutai Timur & Cafetaria Zero Waste; Depot Energi; dan Bank Sampah Sederhana Trigona. Ruang lingkup kerja masing-masing subunit juga berbeda-beda.
UMKM Produsen Madu Kelulut, yang berperan sebagai subunit usaha utama, bekerja untuk memproduksi madu kelulut dan bee pollen dan mengolah propolis cair.
Kemudian, Eduwisata Budidaya Lebah Kelulut bekerja untuk mengembangkan sektor usaha budidaya ke wisata edukasi budidaya dan melibatkan kelompok rentan menjadi edukator bagi pengunjung.
Gerai Kreativitas Produk Khas Kutai Timur & Cafetaria Zero Waste bertugas menyediakan produk-produk kreatif khas Kutai Timur, menginisiasikan instalasi pengolahan air limbah, serta menerapkan konsep produksi yang bertanggung jawab.
BACA JUGA:PT Pertamina Hulu Indonesia dan BOSF Teruskan Kerja Sama Pelestarian Orangutan di Kalimantan Timur
Selanjutnya, Depot Energi bertugas mengolah asap cair dan limbah propolis serta baglog sebagai media tanam jamur. Terakhir, Bank Sampah Sederhana Trigona bertugas mengolah seluruh limbah domestik organik menjadi pupuk, memilah limbah anorganik, serta menjadi titik tumpu penerapan konsep usaha yang bertanggung jawab dan peduli lingkungan.
Tahun depan, menurut Elis, program ini mampu menjadi mandiri dengan bantuan optimalisasi inovasi keberlanjutan program.
Program Prolekta ini hadir untuk membantu petani hutan dalam pengembangan habitat secara masif, pengelolaan potensi lebah yang besar maupun produk yang dihasilkan.
Elis menambahkan bahwa program ini memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan berupa pengurangan emisi sebesar 0,15172 ton CO2 eq per tahun, pengolahan 100 kilogram sampah plastik untuk digunakan kembali sebagai media tanam, dan manfaat langsung kepada 25 orang.
BACA JUGA:Anugerah Jurnalistik Pertamina 2024 Dibuka, Pertamina Siap Jaring Karya Jurnalistik Terbaik
"Program ini menghasilkan lima jenis ukuran kemasan madu kelulut yaitu 50ml, 100ml, 250ml, 500ml dan 1 liter," jelasnya.
Selain itu, terdapat sembilan produk turunan olahan madu yaitu kukis jahe, emping madu, kukis kelapa kelulut, susu kurma madu, madu kelulut, brownis madu kelulut, pudding madu kelulut, bee pollen, dan stik madu kelulut.
Dari aspek eduwisata, program ini telah dikunjungi sekitar 1.400 wisawatan per tahun. Hebatnya lagi, Program Prolekta telah mendapatkan dua paten sederhana, yakni paten alat panen madu dan paten alat pengurang kadar air madu.
Local Hero dan Ketua Kelompok Tani Hutan Trigona Reborn Triyono menekankan bahwa Program Prolekta mengedepankan pariwisata yang edukatif dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
BACA JUGA:SKK Migas Apresiasi Pertamina EP Selesaikan Perekaman Survey Seismik 2D - AMALIA Tanpa Insiden
"Kami senang menerima pengunjung yang memiliki rasa ingin tahu yang besar dan ingin belajar terkait koloni lebah. Namun, untuk menjaga agar koloni lebah tersebut tidak stres, kami memiliki sistem untuk menjadwalkan pengunjung yang hadir," ujarnya.