Eco Agrotomotion Jadi Harapan Masa Depan, Merawat Bumi Agar Pasca Tambang Tetap Lestari

Selasa 29 Oct 2024 - 11:12 WIB
Reporter : Al Azhar
Editor : Al Azhar

Sekretaris Perusahaan (Sekper) PTBA, Niko Chandra menjelaskan bahwa PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebagai anggota group MIND ID berkomitmen untuk mengembalikan lahan bekas tambang menjadi produktif, lestari dan ramah lingkungan melalui program reklamasi tambang.

Untuk mendukung kegiatan reklamasi, reboisasi, dan Daerah Aliran Sungai (DAS). PTBA memiliki persemaian/pembibitan sendiri berkapasitas 500 ribu bibit yang dikelola secara mandiri. Produksi rata-rata bibit di persemaian PTBA saat ini adalah sebanyak ± 180.000 batang/tahun. 

Lanjutnya, PTBA juga memiliki program kerja sama pemberdayaan masyarakat sekitar tambang untuk mensukseskan program reklasi . Untuk ketersediaan bibit pohon melalui program Eco Agrotomotion.

BACA JUGA:Bukit Asam (PTBA) Bantu Anak Putus Sekolah Melalui Pendidikan Kesetaraan

Saat ini PTBA bekerja sama dengan 2 Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan 2 mitra binaan dalam pembesaran/pemeliharaan bibit. Serta penyediaan media tanam dan pengisiannya ke polybag untuk pembibitan PTBA. 

"Jadi untuk kegiatan reklamasi dan lain-lain, penyediaan bibit pohon dari PTBA dan mitra binaan sudah sangat mencukupi," ucap Niko Chandra kepada koranenimekspres.com.

Masih kata Niko Chandra, PTBA sebagai perusahaan batubara energi kelas dunia, kegiatan reklamasi dan kegiatan lingkungan yang sudah dilakukan berjalan dengan baik.

PTBA melakukan monitoring dan evaluasi tanaman revegetasi secara rutin setiap 6 bulan sekali. Kegiatan monitoring dilakukan sesuai dengan Permenhut No. P.60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan dengan membuat plot sampling untuk mengukur persentase hidup tanaman dan memonitor kesehatan tanaman.

BACA JUGA:Kado HUT ke-79 RI untuk Petani, Bukit Asam (PTBA) Resmikan PLTS Irigasi di Tanjung Agung

Selain itu, PTBA juga melakukan monitoring dengan menggunakan drone multispectral setiap setahun sekali, untuk melihat luasan dan kerapatan tutupan lahan hasil penanaman. 

Kemudian, sambung Niko, untuk menjaga kelestarian hutan disekitar perusahaan. PTBA secara aktif dan rutin bersama pemerintah daerah dan masyarakat sekitar tambang melaksanakan kegiatan pembagian bibit dan penanaman pada lahan kritis dan daerah aliran sungai (DAS). PTBA juga secara aktif melakukan sosialisasi dan edukasi untuk mengajak masyarakat menjaga kelestarian lingkungan.

Selain kegiatan reklamasi, PTBA juga memiliki kewajiban untuk melaksanakan rehabilitasi DAS untuk menjaga kualitas air dan mencegah erosi. 

Beberapa area Rehabilitasi DAS yang menjadi kewajiban PTBA, di antaranya DAS Musi (Sumatera Selatan), DAS Opak-Progo (DIY). Selain melaksanakan kewajiban tersebut, PTBA juga memastikan setiap DAS di lingkungan tambang dilakukan rehabilitasi dengan melakukan penanaman tanaman keras seperti Mahoni, Lonkida, Angsana, Saga, Kayu Putih di sekitar DAS untuk mencegah erosi tanah.

BACA JUGA:Sinergi Bukit Asam (PTBA) dan Pemkab Muara Enim Mencegah Stunting

"Serta melakukan pemantauan rutin setiap hari untuk memastikan air yang keluar ke badan air dari kegiatan pertambangan terjaga baku mutunya sesuai dengan peraturan yang berlaku," terang Niko.

Kategori :