Eco Agrotomotion Jadi Harapan Masa Depan, Merawat Bumi Agar Pasca Tambang Tetap Lestari

Selasa 29 Oct 2024 - 11:12 WIB
Reporter : Al Azhar
Editor : Al Azhar

Masih kata Niko, dalam pengelolaan lingkungan PTBA bekerja sama dengan pemerintah. Dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Balai Taman Nasional Berbak Sembilang (BTNBS) dalam melakukan kegiatan Rehabilitasi DAS di kawasan hutan konservasi.

Serta kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati seperti, flora rescue & release di area terganggu, monitoring satwa melalui pemasangan kamera trap dan penanaman pakan satwa liar di kawasan hutan konservasi.

Apa kontribusi program lingkungan PTBA terhadap penurunan emisi karbon dan mitigasi perubahan iklim? Terkait hal ini, Niko Chandra menjelaskan bahwa PTBA berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon, dengan bertransformasi ke elektrifikasi dan digitalisasi serta pengembangan inovasi teknologi.

BACA JUGA:Bukit Asam (PTBA) Terima Hak Paten untuk Aplikasi CISEA dan Lahan Basah Buatan Terapung

Beberapa contoh yang telah dilakukan Perusahaan adalah program elektrifikasi kendaraan tambang. Saat ini, PTBA telah mengoperasikan 7 unit shovel listrik (PC3000-6E), 40 unit hybrid dump truck (Belaz-75135), dan 6 pompa tambang berbasis listrik.

Selain itu, PTBA telah mengoperasikan 5 unit bus listrik di Pelabuhan Tarahan dan 10 unit bus listrik di Unit Pertambangan Tanjung Enim. Total, telah ada 15 unit bus listrik yang dioperasikan PTBA.

"Selain itu, PTBA melakukan kegiatan reklamasi tambang, rehabilitasi lahan kritis dan daerah aliran sungai dengan penanaman tanaman keras yang menyerap karbon," papar Niko.

Sambung Niko, PTBA juga memiliki program Green Mining berupa Taman Hutan Raya Enim (TAHURA Enim), yang merupakan salah satu program pasca tambang PTBA.

BACA JUGA:Bukit Asam (PTBA) Gelar Pemeriksaan Mata Gratis untuk Pelajar SD

Di mana dalam perencanaannya dibagi menjadi 3 blok Kawasan, yaitu blok perlindungan, blok koleksi tanaman, dan blok pemanfaatan. Perkembangan dalam implementasi Taman Hutan Raya diantaranya telah dilaksanakan kegiatan penanaman di area-area reklamasi pasca tambang, sempadan sungai dengan jenis-jenis tanaman konservasi maupun jenis-jenis tanaman koleksi.

Serta telah ditemukannya satwa liar dilindungi yaitu Lutung pada beberapa area reklamasi yang berumur 10 tahun.

"Perkembangan lainnya yaitu pada blok pemanfaatan telah dibangun beberapa infrastruktur sarana dan prasarana yang mendukung program Tanjung Enim Kota Wisata. Diantaranya Taman Koleksi, Mini Zoo & Jogging Track, dan lainnya," pungkas Nico Candra.

Terpisah, Pj Bupati Muara Enim Henky Putrawan SPt Msi mengapresiasi kepedulian PT Bukit Asam terhadap berapa program yang bisa mensejahterakan masyarakat melalui kegiatan CSR. Seperti dibidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, pertanian pemberdayaan masyarakat dan lain sebagainya. 

BACA JUGA:Inovasi Bukit Asam (PTBA) Kembangkan Lahan Basah Buatan untuk Pemulihan Lingkungan

"PTBA punya tanggungjawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungannya, itu sudah dijalan oleh PTBA dengan baik," ujar Henky.

Kategori :