"Intinya lebih baik mencari pekerjaan yang aman dan nyaman, jauh dari risiko. Tidak seperti menjadi penambang peti beberapa tahun lalu," tutur Zailani yang menjadi penambang peti pada 2014-2017 atau sebelum jadi ketua Proklim dan menjadi perangkat desa.
BACA JUGA:Sinergi Bukit Asam (PTBA) dan 3 Bank Himbara untuk Fasilitas Pemanfaatan DHE SDA
Zailani yang saat ini juga menjabat Kepala Dusun (Kadus) bersyukur, meski baru satu tahun lebih, usaha pembibitan Eco Agrotomotion yang mereka jalankan sudah membuahkan hasil yang menggembirakan.
Program Eco Agrotomotion yang ia jalankan memanfaatkan lahan seluas 1,5 hektar untuk pembesaran bibit pohon.
Zailani menuturkan semua sarana dan prasarana yang mereka butuhkan, semuanya dibantu oleh PTBA.
Untuk bibit pohon mereka dapatkan dari PTBA, dengan bibit pohon ukuran 10 cm. Kemudian sudah mencapai ukuran 80-100 cm dijual kembali ke cloning PTBA. Dengan harga Rp4.550 per pohon.
BACA JUGA:Bukit Asam (PTBA) Unit Dermaga Kertapati Gelar Pengobatan Gratis dan Penanganan Stunting
Awal 2023, mereka mendapatkan bantuan 1000 bibit pohon. Dengan bibit pohon jenis Kayu Putih, Longkida, Kaliandra, Mahoni, Saga, Merbau, Johar, Angsana, Sengon Buto dan lainnya.
Sekarang di 2024, untuk sekali pembesaran sudah 15.000 bibit pohon. "Sejak berdiri hingga jelang dua tahun ini, sudah sekitar 40 ribu bibit pohon kami besarkan dan dijual kembali ke PTBA," ucap Zailani.
Selain melakukan pembesar bibit pohon, Zailani mengaku sejak tiga bulan lalu mereka sudah dipercaya oleh PTBA untuk melakukan pembibitan sendiri dan dibantu rumah pembibitan dan sarana lainnya.
"Segala sarana dan prasarana yang ada di sini, semuanya dibantu oleh PTBA," sambung Zailani yang mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PTBA yang terbuka dan mau duduk bersama dengan masyarakat untuk mencari solusi dalam menyelesaikan masalah bagi mereka mantan penambang batubara ilegal.
BACA JUGA:Humas PTBAS Raih Gelar Doktor, H Akwam Buktikan Semangat Belajar Tanpa Batas
Agar usaha pembibitan Eco Agrotomotion ini bisa terus berkembang dan berkelanjutan.
Zailani mengungkapkan bahwa oleh PTBA, mereka bukan hanya diberi ilmu tentang pembibitan ini, tapi juga diajarkan mengenai managemen pengelolaan keuangan.
PTBA selalu monitor setiap bulannya, grafik keuangan diawasi oleh tim PTBA. Termasuk untuk gaji anggota, pengeluaran dan saldo keuangan. Supaya dana yang dikelola bisa berjalan dengan baik. Terlebih kelompok mereka sudah terstruktur ada ketua, sekretaris, bendahara dan anggota.