"Sekarang kami bersyukur, usaha pembibitan ini perlahan mendapatkan hasil yang menggembirakan. Anggota kami setiap bulan bisa gajian yang nominalnya mendekati UMR," papar Zailani.
BACA JUGA:Bukit Asam (PTBA) Sabet 5 Penghargaan Good Mining Practice dari Kementerian ESDM
Masih kata Zailani, untuk pembesar bibit pohon hingga siap dijual kembali ke PTBA, membutuhkan waktu sekitar dua bulan lebih. Selain melakukan perawatan dengan penyiraman secara manual, mereka juga dibantu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk penyiraman otomatis.
Di mana sistemnya, PLTS yang menggerakkan mesin pompa dikoneksikan dengan Handphone (HP) untuk pengaturan waktu penyiraman otomatisnya.
"Waktu penyiraman otomatisnya bisa kita atur. Contohnya, waktu saya ke Jawa, saya bisa mengatur penyiraman bibit melalui HP dari jarak jauh," terang dia.
Selain melakukan penyiraman secara teratur, ia memiliki strategis khusus untuk pembesaran bibit.
BACA JUGA:Bukit Asam (PTBA) Raih Penghargaan Anugerah ESG Republika 2024
Ia melakukan inovasi pembuatan pupuk dari kotoran burung walet yang mereka dapatkan secara gratis dari masyarakat sekitar.
Kotoran walet tersebut kemudian dipermentasi yang bisa merangsang dengan cepat pertumbuhan bibit pohon.
Karena pupuk dari kotoran walet ini, kadar N (Nitrogen) lebih tinggi dan untuk campuran tanah pertumbuhan bibitnya lebih cepat besar.
"Dengan lebih cepat panen, tentunya perputaran uang dalam penjualan bibit ke PTBA juga lebih cepat. Alhamdulillah, program pembibitan pohon melalui program Eco Agrotomotion ini hasilnya sudah kami rasakan," papar Zailani.
BACA JUGA:Dukung Keberhasilan Rehabilitasi DAS, Bukit Asam (PTBA) Ikut Menandatangani Piagam Menoreh
Zailani mengakui, program pembibitan Eco Agrotomotion yang mereka usahakan untuk mendukung program reklamasi (penanaman kembali) pasca tambang PTBA, termasuk kegiatan reboisasi, dan penanaman Daerah Aliran Sungai (DAS). PTBA memiliki program reklamasi pasca tambang seluas 90 hektar. Di mana mereka setidaknya bisa menyuplai sekitar 45 ribu bibit pohon untuk program reklamasi tersebut. "Mudah-mudahan target tersebut bisa tercapai," ucap dia.
Zailani berharap kedepan melalui usaha Eco Agrotomotion mereka bisa lebih maju dan mandiri, sebagaimana target pembinaan yang dilakukan oleh PTBA berakhir pada 2030 mendatang.
Pada saat itu setidaknya ia sudah bisa merekrut 100 tenaga kerja dan bisa ikut langsung merawat dan menanam pohon diarea reklamasi PTBA.