Gus Amu (Ahmad Mujtaba), dari Pesantren ke NU: Perjuangan untuk Islam dan Kebangsaan

Sebagai pemimpin organisasi keislaman, ia bertekad menjadikan PCNU Muara Enim sebagai wadah yang lebih inklusif dan responsif terhadap berbagai tantangan zaman.

BACA JUGA:Pemain Kunci Soal Pemasok Sayuran dari Kota Kecil dengan Penduduk Sedikit Ini

Di mata masyarakat, Gus Amu dikenal sebagai pribadi yang ramah, mudah bergaul, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Kepeduliannya terhadap sesama tercermin dalam berbagai kegiatan kemanusiaan yang ia gagas.

Tak jarang, ia turun langsung ke lapangan untuk menyapa dan membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Pemimpin yang baik adalah mereka yang hadir di tengah umat, bukan hanya duduk di belakang meja,” kata pengasuh Pondok Pesantren Al-Haramain Al-Islami ini.

BACA JUGA:Tantangan Sumsel Punya Produksi Karet Luar Biasa Besar: Menyangkut Kelangsungan Hidup Jutaan Petani

Selain itu, Gus Amu juga dikenal memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

Hal ini membuatnya mampu menyampaikan gagasan-gagasan keislaman dengan cara yang mudah dipahami oleh berbagai kalangan, baik tua maupun muda.

Sebagai seorang pemimpin muda dalam dunia Islam, Ahmad Mujtaba memiliki visi besar untuk memperkuat peran pesantren dan organisasi keislaman dalam membangun peradaban yang lebih baik.

Ia berkomitmen untuk memperkuat pendidikan Islam, menanamkan nilai-nilai moderasi beragama, serta memberdayakan ekonomi umat.

BACA JUGA:Terobosan Penting di Bidang Pertanian Terjadi di Sumsel: Perkuat Surplus Kukuhkan Ketahanan Pangan

Dengan dedikasi dan kerja kerasnya, harapan besar tertanam bahwa Gus Amu dapat membawa perubahan positif bagi umat Islam di Muara Enim dan sekitarnya.

Kiprah dan perjuangannya menjadi inspirasi bagi generasi muda Islam untuk terus berkontribusi dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

“Kita harus bergerak bersama, membangun umat yang lebih kuat, sejahtera, dan penuh keberkahan,” tutupnya dengan penuh semangat.