Perceraian di Indonesia Momok Mengerikan! Tahun 2024 Ada 408.347 Kasus

Perceraian antara pasangan suami istri masih menjadi momok mengerikan di Indonesia. Sepanjang tahun 2024, Indonesia mencatat 408.347 kasus perceraian. Foto: net--
KORANENIMEKSPRES.COM,- Perceraian antara pasangan suami istri masih menjadi momok mengerikan di Indonesia.
Sepanjang tahun 2024, Indonesia mencatat 408.347 kasus perceraian.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu 467 ribu kasus pada 2023 dan 516 ribu kasus pada 2022.
Meskipun demikian, jumlah tersebut masih tergolong tinggi dan menunjukkan bahwa perceraian tetap menjadi isu yang signifikan dalam kehidupan rumah tangga di Indonesia.
BACA JUGA:Ada Beberapa Alasan Mengapa Perceraian Dapat Berdampak Negatif Pada Anak
Menurut Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, yang diwakili oleh Deputi KS, Nopian Andusti, SE, MT, persiapan pernikahan memiliki peran yang sangat penting dalam menekan angka perceraian di Indonesia.
Pernikahan bukan hanya sekadar menyatukan dua individu dalam satu rumah, tetapi juga merupakan fase kehidupan yang membutuhkan kesiapan dari berbagai aspek, termasuk kesehatan fisik dan mental, finansial, spiritual, serta keterampilan dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan sakinah.
Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada kegiatan Kelas Pranikah yang dilaksanakan secara daring pada 14 Februari 2025.
Penyebab Utama Perceraian di Indonesia
BACA JUGA:Bos Skincare Viral yang Baru Umumkan Perceraian
Berdasarkan data Kementerian Agama yang diungkap oleh Direktur Bina Ketahanan Remaja, Dr. Edi Setiawan, S.Si, M.Si, M.SE, pertengkaran dan perselisihan menjadi penyebab utama perceraian di Indonesia.
Sebanyak 61,7% perceraian terjadi karena konflik dalam rumah tangga yang berkepanjangan. Faktor lainnya yang berkontribusi terhadap tingginya angka perceraian meliputi:
1. Masalah Ekonomi (20%)
Kesulitan ekonomi sering kali menjadi pemicu utama ketegangan dalam rumah tangga.