Cara Budidaya Ulat Hongkong Bagi Pemula

Reporter: Sherli |

Editor: Leo |

Senin , 14 Apr 2025 - 13:24

Ulat hongkong dapat dibudidaya di rumah. foto:ist--

b. Masukkan Indukan

Jika pakai ulat: tunggu sampai jadi kepompong lalu berubah jadi kumbang.

Jika pakai kumbang langsung: taruh di wadah khusus untuk bertelur (pisahkan dari larva/kepompong lain).

c. Pemisahan

Setelah 10–14 hari, pindahkan kumbang ke wadah baru supaya telur tidak termakan.

Pisahkan ulat yang mulai besar agar tidak saling memakan.

d. Pakan Tambahan

Sayur atau buah (misalnya wortel, kentang, labu) sebagai sumber air. Potong kecil dan jangan terlalu banyak agar tidak cepat membusuk.

4. Perawatan

Bersihkan kotoran (frass) dan kulit ganti secara berkala.

cara budidaya ulat hongkong bagi pemula                            koranenimekspres.com - pakan burung sangat banyak, ada jangkrik, buah-buahan dan ulat hongkong.
disini kita akan mencoba bagaimana cara budidaya ulat hongkong untuk pakan burung.
budidaya ulat hongkong (larva dari kumbang tenebrio molitor) cukup menjanjikan, apalagi untuk pemula yang ingin mencoba usaha peternakan skala kecil. 
ulat ini biasa digunakan sebagai pakan burung, ikan, reptil, dan bahkan bahan makanan alternatif. 
baca juga:pt dbu dukung pengembangan umkm budidaya jamur tiram
baca juga:budidaya lobster air tawar menguntungkan, sumber penghasil cuan
berikut langkah-langkah mudah budidaya ulat hongkong bagi pemula:
1. persiapan alat dan bahan
wadah: bisa pakai kotak plastik, nampan, atau boks styrofoam. tinggi minimal 10–15 cm.
media alas: dedak halus, bekatul, atau roti kering sebagai media hidup dan pakan ulat.
baca juga:warga binaan lapas muara enim panen kangkung hasil budidaya
baca juga:polres muara enim dorong pemanfaatan pekarangan dan budidaya jamur di desa keban agung
indukan: beli ulat hongkong dewasa atau langsung beli kumbang (imago).
saringan: untuk memisahkan ulat, kepompong, dan kumbang nantinya.
kain penutup: untuk menutupi wadah agar tetap gelap tapi tetap ada sirkulasi udara.
2. tahapan siklus hidup
baca juga:dinas perikanan muara enim sosialisasikan penerbitan tanda daftar pembudidaya ikan kecil
baca juga:cara budidaya anggur di iklim tropis: potensi besar di indonesia
telur → larva (ulat): 1–2 minggu menetas jadi ulat.
larva → kepompong: setelah 1–2 bulan.
kepompong → kumbang dewasa: 1–2 minggu lagi.
kumbang bertelur → siklus berulang.
baca juga:petani ini berhasil kembangkan budidaya alpukat berkat program pemberdayaan bri klasterku hidupku
baca juga:polri dorong ketahanan pangan budidaya ikan di desa sukarami
3. langkah-langkah budidaya
a. persiapan tempat
bersihkan wadah dan taburi media dedak 2–3 cm.
simpan di tempat yang sejuk, kering, dan gelap (hindari sinar matahari langsung).
baca juga:tips sukses budidaya kelengkeng dalam pot: tabulampot yang subur dan berbuah lebat
baca juga:warga binaan lapas muara enim budidaya semangka untuk memperkuat program ketahanan pangan
b. masukkan indukan
jika pakai ulat: tunggu sampai jadi kepompong lalu berubah jadi kumbang.
jika pakai kumbang langsung: taruh di wadah khusus untuk bertelur (pisahkan dari larva/kepompong lain).
c. pemisahan
baca juga:pama ssba berikan pelatihan budidaya itik petelur kepada pemuda tegalrejo
baca juga:cara mudah budidaya tanaman bongsai
setelah 10–14 hari, pindahkan kumbang ke wadah baru supaya telur tidak termakan.
pisahkan ulat yang mulai besar agar tidak saling memakan.
d. pakan tambahan
sayur atau buah (misalnya wortel, kentang, labu) sebagai sumber air. potong kecil dan jangan terlalu banyak agar tidak cepat membusuk.
baca juga:budidaya sayuran hidroponik di rumah, ini 6 langkah mudahnya
baca juga:6 langkah mudah budidaya sayuran hidroponik di rumah
4. perawatan
bersihkan kotoran (frass) dan kulit ganti secara berkala.
jaga kelembapan dan suhu ruangan (ideal 27–30°c).
hindari jamur dan serangga pengganggu.
baca juga:langkah dasar budidaya lele bagi pemula
baca juga:bukit asam (ptba) dorong transformasi desa seleman lewat budidaya burung puyuh
5. panen dan pemasaran
ulat bisa dipanen setelah 1–2 bulan.
jual dalam bentuk segar, kering, atau dibekukan.
pasarkan ke toko pakan, komunitas pecinta burung/reptil, atau online. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Enim Ekspres 18 April 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan