Muara Enim Siapkan Tiga Opsi Lahan Sekolah Rakyat

RAPAT : Bupati Muara Enim Edison saat pimpin rapat pembahasan lahan Sekolah Rakyat untuk menampung anak-anak yang tidak mampu dalam rangka mendukung Program Nasional Presiden RI di ruang rapat Bupati Muara Enim.--

BACA JUGA:100 Sekolah Rakyat Akan Dibangun Tahun 2025 Ini

Kadinsos Muara Enim Lido Septontoni, menambahkan bahwa program Sekolah Rakyat memerlukan lahan minimal 8 hektar sebab akan dibangun berbagai sarana prasarana mulai dari gedung asrama, gedung sekolah, lapangan bola dan sebagainya yang diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp200 milyar dari bantuan dana pusat.

Lanjut Kadinsos, proyek Sekolah Rakyat ini pada tahun 2026 se-Indonesia akan dibangun sebanyak 200 unit saja.

Dan pada tahap pertama sudah 53 daerah yang sudah mendapatkan persetujuan untuk dibangun, sedangkan sisanya akan menyusul ditahap kedua. Pemkab Muara Enim akan berupaya bisa mendapatkannya pada tahap kedua ini.

"Nanti sekolah rakyat tersebut akan menampung 1000 siswa se-Kabupaten Muara Enim mulai dari SD, SMP dan SMA. Jadi sekolahnya terpadu. Bahkan juga akan direncanakan bangun Politeknik," ujarnya.

BACA JUGA:17 Kasus Kebakaran, Kerugian Capai Rp300 Juta

Dijelaskannya, program ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan berkualitas dan merata bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, sehingga dapat memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Dimana, sasaran program ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya yang masuk dalam desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Masih dikatakan Lido, bahwa sekolah rakyat ini gratis mulai dari biaya pendidikan, termasuk seragam, makan, asrama, dan peralatan sekolah, ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. 

Lalu, Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama, di mana siswa tinggal di asrama dan mendapatkan fasilitas belajar serta kebutuhan dasar lainnya tanpa biaya. 

BACA JUGA:Penuhi Kebutuhan SDM, Sekolahkan 15 Dokter Jadi Spesialis

Kemudian untuk kurikulum Sekolah Rakyat akan mengadopsi kurikulum nasional, dengan tambahan materi khusus yang menekankan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan sesuai kebutuhan siswa di lingkungan mereka. 

Untuk tenaga pengajar akan direkrut dari tenaga pendidik yang kompeten dan berdedikasi.

Pengelolaan Sekolah Rakyat berada di bawah Kementerian Sosial, dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai mitra.

"Sekolah Rakyat dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025-2026. Bagi daerah yang sudah disetujui tahun ini mereka sudah menerima siswa. Jadi sayang sekali jika dilewatkan," terangnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan