Sumur di Adera Field Turut Dorong Swasembada Energi lewat Batch Drilling

Sumur di Adera Field Turut Dorong Swasembada Energi lewat Batch Drilling--

KORANENIMEKSPRES.COM— Sumur BNG-069 (BNG-D16) di Adera Field mencatatkan hasil produksi awal sebesar 2.045 barel minyak per hari (BOPD) dan 5,238 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD).

Sumur ini merupakan komplesi pertama dari rangkaian empat sumur batch drilling di Blok D bagian Timur Struktur Benuang, dan menjadi bukti nyata keberhasilan inovasi pengeboran Pertamina EP (PEP) Adera Field.

Sebagai bagian dari Pertamina Hulu Rokan (PHR), PEP Adera Field terus mendorong inovasi sektor hulu migas untuk mendukung program swasembada energi nasional.

Salah satu terobosan strategis yang diterapkan adalah teknik batch drilling di Lapangan Benuang, yang terbukti mampu meningkatkan efisiensi pengeboran, menekan biaya operasi secara signifikan, dan memperkuat nilai keekonomian proyek.

BACA JUGA: Pertamina EP Adera Field Dorong Aksi Nyata Hadapi Perubahan Iklim

“Batch drilling mengurangi tingkat kompleksitas kegiatan operasi dan meminimalkan risiko HSSE, terutama pada operasi yang berdekatan dengan sumur produksi aktif (SIMOPS). Kegiatan operasi yang terpusat di satu area juga menurunkan potensi gangguan sosial di sekitar lokasi pengeboran,” ujar Djudjuwanto, General Manager Zona 4.

Batch drilling merupakan metode pengeboran beberapa sumur dari satu lokasi yang sama, dengan setiap fase operasional dilakukan secara berurutan.

Teknologi drilling rig dengan sistem skidding atau walking memungkinkan pemindahan menara dan peralatan dari satu sumur ke sumur lainnya tanpa perlu melakukan rig down.

Pendekatan ini selaras dengan transformasi operasional Pertamina yang mendukung visi Presiden Republik Indonesia dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional.

BACA JUGA:Seismic 2D - Gerbera Pertamina EP Akan Lalui 5 Kabupaten di Provinsi Lampung

Penerapan metode ini memberikan dampak langsung terhadap percepatan produksi nasional.

Dengan proses yang lebih terstruktur, efisiensi mobilisasi dan demobilisasi peralatan meningkat, penggunaan ulang lumpur pengeboran menjadi mungkin, dan kurva pembelajaran operasional pun semakin tajam.

Hasilnya: pengeboran lebih cepat, hemat biaya, dan minim risiko.

Secara teknis, metode ini memungkinkan kegiatan seperti Make-Up Drill Pipe , Bottom Hole Assembly, dan MIRU- Rig Down dilakukan satu kali untuk beberapa sumur sekaligus.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan