3 Penyebab Seseorang Memiliki OCD dalam Dirinya

Penyebab OCD (Obsessive-Compulsive Disorder) tidak bisa dijelaskan oleh satu faktor saja, melainkan merupakan kombinasi dari faktor biologis, psikologis, dan lingkungan. foto:Sherli--
c. Ketidakseimbangan Kimia Otak
BACA JUGA:Proyek Strategis Nasional di Sumsel: Tol, Pelabuhan & Energi Hijau Siap Dongkrak Ekonomi
BACA JUGA:Palembang Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Sumsel, Tersambung Tiga Ruas Tol Strategis!
OCD sering dikaitkan dengan rendahnya kadar serotonin, yaitu zat kimia otak yang mengatur mood dan kecemasan.
Karena itu, pengobatan OCD sering melibatkan obat antidepresan (SSRI) untuk menyeimbangkan serotonin.
2. Faktor Psikologis
a. Kepribadian Tertentu
BACA JUGA:Daerah Mana Perjalanan Terjauh dari Palembang di Sumsel? Bukan Lubuk Linggau atau Empat Lawang!
BACA JUGA:Dampak Besar Didapat 4 Provinsi Dengan 4 Tol Baru Mengepung Sumsel
Orang dengan sifat perfeksionis, cemas berlebihan, atau suka mengontrol lebih rentan mengalami OCD.
Sering kali, mereka punya cara berpikir ekstrem seperti:
"Kalau aku tidak mengecek pintu 5 kali, pasti akan terjadi sesuatu yang buruk."
b. Trauma atau Stres Besar
BACA JUGA:7 Keistimewaan Bunga Tulip
BACA JUGA:7 Penyebab Anak Bisa Cacingan
Pengalaman traumatis atau stres tinggi (kematian orang dekat, kecelakaan, bullying, dll) bisa memicu atau memperparah OCD, terutama jika orang tersebut sudah punya kerentanan genetik.