Baca Koran Enim Ekspres Online

Dari Energi Batubara ke Hijau Pesisir, Harapan Tumbuh di Akar Mangrove

Anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Bina Jaya Lestari memeriksan bibit mangrove yang sudah ditanam di kawasan Edueko Wisata Cuku Nyinyi Desa Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung.(foto;alazhar/enimekspres).--

KORANENIMEKSPRES.COM, LAMPUNG--Di balik asrinya Ekowisata Cuku Nyinyi, tersimpan kisah perubahan yang luar biasa.

Dulu kawasan ini bau amis dan dipenuhi sampah, kini menjelma menjadi hutan mangrove hijau, yang ramai dikunjungi banyak orang. Semua itu, berkat kegigihan Andi Sofyan dan warga dan dukungan PTBA Unit Pelabuhan Tarahan.

Dibalik Asrinya Cuku Nyinyi

Suasana hutan mangrove Cuku Nyinyi di Desa Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, pagi itu terasa segar saat kami, para finalis Media MIND ID 2025, berkunjung ke sana.

EDUEKOWISATA MANGROVE: Kawasan eduekowisata mangrove Cuku Nyinyi, Desa Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, yang menjadi binaan PT Bukit Asam (PTBA) Unit Pelabuhan Tarahan.(foto:alazhar)

Akar-akar mangrove berdiri tegak, menghujam dalam lumpur. Kepiting-kepiting kecil bergerak di antara lumpur, sementara ikan- ikan kecil berwarna-warni khas perairan pesisir berenang disela-sela akar mangrove.

BACA JUGA:Jaga Jejak Sejarah Bangsa, PTBA Raih Penghargaan ANRI 2025

Sesekali terdengar kicaun burung-burung kecil diantara ranting-ranting mangrove, sementara dedaunan hijau mangrove menghadirkan ketenangan tersendiri. 

Menanam Asa di Dalam Lumpur

Beberapa orang terlihat mempersiapkan bibit mangrove untuk ditanam di tepian air yang tenang. 

Saya bersama rekan-rekan jurnalis yang lain juga ikut serta mencelupkan kaki ke dalam lumpur itu menanam bibit mangrove untuk masa depan pesisir.

TANAM:Sebagai salah satu peserta finalis Media MIND ID 2025, saya ikut serta menanam bibit mangrove di eduekowisata Cuku Nyinyi.

“Menanam mangrove hari ini adalah investasi masa depan hijau di masa mendatang,” ungkap salah seorang teman jurnalis yang ikut menanam bibit mangrove.

 Jembatan papan sepanjang ratusan meter bediri kokoh di tengah hamparan lumpur, mempermudah pengunjung untuk menikmati suasana mangrove yang damai. Beberapa pondok dan gazebo disediakan untuk tempat bersantai. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan