7 Fakta Menarik Tentang Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim 2024
--
Kemudian, ada nama Hj Shinta Paramithasari SH MHum, yang sudah mengambil formulir di PDIP dan Nasdem.
Selanjutnya ada nama, Ir Syamsul Bahri MM, informasi yang didapat ada kemungkinan dia kembali maju menjadi cabup Muara Enim.
Tapi, bisa saja, ia membatalkan niatnya jika ia dipercaya partai Nasdem untuk menjadi salah satu unsur pimpinan di DPRD Sumsel. Maka, Syamsul Bahri tidak jadi maju di pilkada Muara Enim.
BACA JUGA:Gerindra Pastikan Usung HNU di Pilbup Muara Enim 2024
Untuk ustad, Syuryadi informasinya bersaing dengan kader PKS lain yakni Firdaus anggota DPRD Sumsel.
Meski awalnya nama Firdaus yang dimunculkan PKS. Namun informasi yang berkembang nama Syuryadi masih digadang-gadang untuk dimajukan PKS di pilkada mendatang.
Dari keempat nama kandidat Cabup dan Cawabup yang pernah ikut pilkada 2018 lalu tersebut. Siapa yang akhirnya akan benar-benar kembali maju dalam Pilkada Muara Enim 2024 nanti. Setidaknya baru bisa dipastikan saat pendaftaran calon perseorangan di bulan Mei atau pendaftaran ke KPU dari dukungan parpol pada Agustus mendatang.
BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Konten Video dengan Voice dari Prosa Text to Speech
3. Pj Bupati Ikut Bersaing
Pasca Bupati Ahmad Yani dan Wabup Juarsah tersandung KPK. Kabupaten Muara Enim mencatatkan sejarah di Indonesia. Di mana dalam lima tahun periode 2018-2023, Kabupaten Muara Enim dipimpin oleh empat orang mulai dari Plt Bupati hingga PJ Bupati.
Yaitu Pj Bupati Nasrun Umar, Pj Bupati Kurniawan, Plt Bupati Ahmad Usmarwi Kaffah, dan Pj Bupati Ahmad Rizali.
Dari empat pejabat yang pernah memimpin Muara Enim kurang lebih satutahunan tersebut.
Hanya ada dua nama yang kemungkinan ikut bersaing memperebutkan kursi Bupati Muara Enim periode 2024-2029 pada pilkada serentak November mendatang. Keduanya yakni Nasrun Umar dan Ahmad Rizali.
BACA JUGA:Strategi Mematikan Shin Tae-yong, Saat Timnas Indonesia U-23 Versus Yordania, Live di Sini
Sementara Pj Bupati Kurniawan, meskipun awalnya ada parpol yang menjagokan dan namanya diperhitungkan untuk maju pilkada.