Selasa, 26 Nov 2024
Network
Beranda
Enim Ekspres
Pendidikan
Rakyat Pali
Sekundang
Seputar Kite
Serasan
Sumsel
Lainnya
Ekonomi
Kesehatan
Kecantikan
Nasional
Olahraga
Selebrity
Tanjung Enim
Network
Beranda
Sekundang
Detail Artikel
MEROSOTNYA ADAB SISWA, ORANG TUA, TERHADAP GURU PENDIDIK
Reporter:
superadmin
|
Editor:
Supri
|
Selasa , 14 Nov 2023 - 21:43
--
merosotnya adab siswa, orang tua, terhadap guru pendidik oleh: supriadi, s.pd.i.,m.pd (guru sdit rabbani muara enim) dalam kamus besar bahasa indonesia guru berarti seseorang yang berprofesi sebagai pengajar. sedangkan dalam arti umum seseorang yang mengajarkan suatu ilmu kepada orang lain maka bisa disebut guru. kata guru sendiri berasal dari bahasa sansekerta, sebagaimana dikemukakan oleh thomas r. murray dalam moral development theories – secular and religious: a comparative study (1997), dijelaskan bahwa guru adalah kombinasi dari dua kata, yakni ”gu” (berarti kegelapan atau darkness) dan “ru” (berarti cahaya atau light). dari dua kata tersebut membentuk makna sebagai "cahaya yang menyingkirkan kegelapan". dalam dunia pendidikan formal, guru merupakan pelaku utama dalam proses kegiatan pembelajaran sebagai bentuk nyata mewujudkan tujuan pendidikan yang diatur oleh negara. oleh karena itu guru dituntut untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik sebagaimana yang tertuang dalam uu no. 14 tahun 2015 dimana tugas guru diantaranya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi. sosok guru memiliki makna ‘yang utama’. peradaban adalah adab atau akhlak yang banyak muncul dalam suatu masyarakat. guru adalah sosok guru peradaban. apa maknanya? guru adalah yang utama dari terciptanya suatu peradaban. visi utamanya adalah sebagai nahkoda dalam menentukan arah peradaban. seorang guru harus bisa mempersiapkan peradaban yang lebih baik di masa depan. suatu peradaban yang tanpa adanya persiapan atau gagal dalam mempersiapkan peradaban. apabila guru gagal dalam membuat persiapan maka sama artinya ia sedang mempersiapkan kegagalan. selain sebagai kunci peradaban, guru hendaknya juga bisa menjadi komunitas ilmiah yang indah, islami, dan membahagiakan. guru adalah orang tua siswa di sekolah. oleh karena itu guru harus mampu memposisikan diri sebagai orang tua yang siap saat anaknya membutuhkan bantuan, terutama bantuan dalam belajar. dengan ketulusan dan keikhlasan, ilmu yang diberikan kepada siswanya akan memancarkan kebahagiaan yang indah. tujuan inilah yang harus ditanamkan di dalam hati dengan penuh rasa ikhlas oleh seorang guru. maka langkah yang harus dilakukan untuk menempuh tujuan itu adalah dengan mengambil peran dalam mencerahkan masa depan umat. selain itu juga menyelenggarakan pendidikan yang mampu melahirkan generasi du’at (pendakwah) yang sehat, hangat dan peduli, cakap secara emosional, sosial, dan intelektual serta kuat moralitas islamnya. dalam suatu hadits, rasulullah saw bersabda, “sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (hr. al-baihaqi) betapa mulianya seorang guru. pahalanya dalam mendidik terus mengalir dan tidak akan terputus. guru diharapkan juga memiliki sifat abdullah, yang senantiasa terus memantaskan diri untuk dekat dengan allah swt.. guru harus terus belajar bagaimana cara menanamkan amar ma’ruf nahi munkar kepada anak dengan cara yang dapat dengan mudah diterima oleh anak. kelemahlembutan harus dihadirkan dalam setiap adanya proses interaksi mendidik anak. guru bukan sedang menyiapkan seorang peselancar. ketika peselancar itu berhasil menaiki selancarnya, menyusuri aliran ombak yang siap menggulung, memperagakan keindahannya dalam berselancar, maka keindahan itu hanya indah dilihat mata tanpa ada manfaat untuk orang lain. akan tetapi, guru sejatinya sedang menyiapkan seorang pelaut, yang bisa memindahkan suatu umat dari tempat yang satu ke tempat yang lain, dari tempat yang kurang baik ke tempat yang lebih baik, dari keadaan akhlak yang buruk ke keadaan akhlak yang mulia. maka guru memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai ketaatan kepada allah swt. dan terus bersabar dalam menjalankan setiap prosesnya. profesionalisme menuntut seorang guru memiliki kemampuan minimal yaitu memiliki pendidikan profesi yang memadai, memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang yang ditekuninya, kemampuan berkomunikasi yang baik dengan murid, kreatif, produktif, beretos kerja, komitmen yang tinggi pada profesinya, selalu mengembangkan diri melalui multi media informasi. maka dengan demikian tugas seorang guru bukan lagi knowledge based tetapi lebih bersifat competency based. dengan profesionalisme guru, maka guru masa depan tidak tampil lagi sebagai pengajar (teacher), melainkan sebagai: pertama, pelatih (coach) yang memberikan dorongan kepada siswa untuk menguasai alat, bekerja keras, mencapai prestasi yang setinggi-tingginya kedua, sebagai pembimbing (counselor) yang berperan sebagai sahabat siswa, menjadi teladan dalam pribadi yang mengundang rasa hormat dan keakraban seorang siswa. ketiga, manajer belajar (learning manager) dengan membimbing siswanya untuk memilki prakarsa dengan mengeluarkan ide-ide kreatif yang baik. dari ketiganya diharapkan akan memunculkan out put murid yang dapat bersaing baik dalam kehidupan yang kompetitif dari masyarakat global. allah membekali manusia dengan tiga potensi dasar yang sangat membantu manusia dalam melakukan aktivitas kehidupannya sehar-hari. potensi dasar itu antara lain, potensi fisik, potensi akal dan potensi hati nurani (qolbu). keutuhan pengembangan ketiga potensi dasar manusia tersebut akan memberikan kualitas manusia yang utuh pula. namun apabila pengembangan potensi dasar manusia tersebut tidak dilakukan secara seimbang dan harmoni, dampaknya mewujudkan hadirnya manusia pecah-kepribadian dan krisis dimensi. guru yang baik harus memiliki tiga sifat yaitu ’alim (memiliki ilmu pengetahuan yang luas dengan senantiasa belajar tiada henti), ’abid (senang dan rajin beribadah kepada allah dalam keseharian), serta ’adib (senantiasa bertutur kata yang lemah lembut dan berprilaku yang santun dan ber-akhlaqul karimah). semoga guru-guru di indonesia menuju kesadaran utuh menjalani profesi yang teramat mulia ini, sehingga masyarakat menjunjung tinggi martabat guru sebagai sosok yang bisa digugu (dipercaya) dan ditiru (ditauladani). aamiin. peran seorang guru sangat penting dalam dunia pendidikan, apalagi dalam dunia pendidikan modern. dengan perkembangan iptek seperti saat ini, guru dituntut untuk menguasai dan menyesuaikan diri dengan situasi yang ada. pembelajaran yang berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi serta perubahan kurikulum menjadi contoh bahwa guru haruslah berkembang sesuai dengan perkembangan yang terjadi. selain dari masalah teknis di atas, guru pun dituntut untuk membenahi masalah lain yang tidak kalah penting seperti, akhlak dan moral para peserta didik yang tentunya itu tidak mudah. apalagi belum lama ini mencuat berita orangtua murid yang menggunting paksa rambut guru, karena tidak terima rambut anaknya dipotong, atau berita tentang penganiayaan orangtua murid terhadap seorang guru perempuan saat sedang mengajar di dalam kelas, yang terjadi di morowali tahun lalu. atau kasus orang tua yang ketapel mata seorang guru hingga buta matanya, atau fakta-fakta baru kasus guru terancam denda rp50 juta usai tegur siswa agar salat. ini menjadi bukti bahwa dalam proses membenahi moral para peserta didik membutuhkan kerjasama dan pengertian dari orangtua dan masyakarat pada umumya. sehingga apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab sebagai seorang guru dapat terlaksana dengan baik dan harmoni. majunya suatu peradaban ditandai dengan majunya pendidikannya dan majunya pendidikan ditandai dengan mejunya sumberdaya manusia yang ada. oleh karena itu guru haruslah menjadi agen terdepan dalam memajukan peradaban. perlindungan hukum pendidikan di indonesia telah dijamin oleh undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 1 ayat 1 bahwa “pendidikan adalah upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirinya, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (undang-undang nomor 20 tahun 2003). dengan jaminan hukum tersebut selayaknya orang tua dalam pendidikan anak tak ada yang dikawatirkan dalam proses pembelajaran anaknya untuk meningkatkan potensi diri anak yang bersangkutan. dengan kata lain keterlibatan orang tua tidak ada pelanggaran pada sisi hukum dalam proses pendidikan, hanya saja sudah barang tentu mengikuti aturan main yang ada. manusia memiliki potensi-potensi, baik potensi jasmani (skiil, motor ability), maupun potensi rohani (cipta, rasa, budi, dan karsa) yang dapat berkembang. tetapi potensi-potensi tersebut akan dapat berkembang secara optimal hanya melalui belajar. oleh karena itu, sepanjang hidupnya manusia hendaknya senantiasa belajar agar dapat mengaktualisasikan potensi-potensi yang dimilikinya. sejalan dengan pandangan kartono kartini bahwa “salah satu kewajiban dan hak orang tua yang tidak dapat dipisahkan adalah mendidik anak dan sebab orang tua memberikan hidup kepada anak dan mereka mempunyai kewajiban yang teramat penting untuk mendidik anak-anaknya” (kartono kartini. 1992:38). orang tua sebagai pemimpin dalam suatu keluarga yang bagaimanapun juga mempunyai tanggung jawab terhadap pendidikan anak-anaknya dan tidak boleh diwakilkan kepada orang lain, kecuali meraka tidak mampu untuk mendidiknya. adapun sekolah marupakan tempat mereka belajar dan mencari ilmu, di mana guru mempunyai tanggung jawab dalam hal pendidikan mereka. keterlibatan orang tua sangat besar di dalam mendidik dan menjaga anak-anaknya. majalah mimbar pembangunan agama disebutkan bahwa “… sebagai orang tua memang sangat sulit menempatkan tugas mendidik anak pada posisi kedua, namun tuntutan memenuhi kebutuhan anak dan keluarga juga meminta perhatian khusus untuk dinomor satukan, jika berbenturan antara kedua kebutuhan yang sama pentingnya tentunya jawaban yang paling efektif adalah sikap bijaksana dalam memberi muatan dalam pengaturan jadwal, usia, dan kesempatan yang diberikan oleh allah kepada kita (ilung s. enha. 2001:39). tanggung jawab pendidikan yang perlu disadarkan dan dibina oleh kedua orang tua terhadap anak antara lain : 1. memelihara dan membesarkan, tanggung jawab ini merupakan dorongan alami untuk dilaksanakn, karena anak memerlukan makan, minum, dan perawatan agar ia dapat hidup secara berkelanjutan. 2. melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmani maupun rohani dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan dirinya. 3. mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupannya kelak sehingga bila ia telah dewasa mampu berdiri sendiri dan membantu orang lain (hablumminannas) dan melaksanakan kekhalifannya. 4. membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan memberinya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan allah sebagai tujuan akhiran manusia. tanggung jawab ini dikategorikan juga ke dalam tanggung jawab kepada allah. dari arah manapun cara pandang terhadap pendidikan tentu tidak terlepas dari peran serta orang tua terhadap anak dalam pendidikan. sebab karena keluarga memang lingkungan pendidikan pertama sebelum lingkungan-lingkungan yang lain turut mewarnai dalam proses pendidikan, islam jelas sudah ajarannya mengenahi perintah kepada orang tua terhadap anak dalam pendidikan islam. dari berbagai pemaparan di atas, maka keberhasilan seseorang tergantung pada niatnya, seorang guru akan berhasil dalam mengajar dan mendidik muridnya apabila dilandasi dengan niat yang lurus. yakni ketika mengajar dan mendidik, guru senantiasa berniat untuk mendekatkan diri kepada allah, menyebarkan ilmunya untuk kebaikan, menghilangkan kebatilan dan menghidupkan agama serta demi kemaslahatan umat. hal ini yang menggambarkan sikap dan ketulusan seorang guru dalam mengajar dan mendidik murid-muridnya.(*)
1
2
3
4
»
Last
Tag
# cahaya yang menyingkirkan kegelapan
# guru
# seseorang yang mengajarkan suatu ilmu kepada orang lain
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Enim Ekspres 15 November 2023
Berita Terkini
2 Tahun Sudah NKHZ Baby Shop Eksis Bersama QR Code BRI
Ekonomi
20 menit
Persiapan TPS Khusus Lapas Muara Enim Menjelang PILKADA Serentak 2024
Enim Ekspres
1 jam
Pemotongan Nasi Tumpeng: Tradisi MAN 1 Muara Enim Penuh Makna di Hari Guru Nasional ke-79
Pendidikan
2 jam
Brilink Mendekat ke Nasabah Transfer Mudah Setor Murah
Ekonomi
2 jam
Inilah 5 Kelebihan ASUS Vivobook 14X OLED untuk Aktivitas Kreatif yang Harus Kamu Tahu
Lainnya
3 jam
Berita Terpopuler
Terowongan Sungai Musi dan Proyek Triliunan! Sumsel Siap Guncang Ekonomi Indonesia
Sumsel
23 jam
Proyek Triliunan dan Terowongan Sungai Musi! Sumsel Guncang Ekonomi Indonesia
Ekonomi
9 jam
Pelabuhan Tanjung Carat: Gerbang Baru Ekonomi Sumatera Selatan. Kenapa Begitu Penting Segera Dibangun?
Sumsel
22 jam
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II: Pintu Gerbang Modern Sumsel yang Terus Berkembang
Sumsel
22 jam
Gerbang Baru Ekonomi Indonesia Telah Dibuka, Namanya Sumatera Selatan dengan Peluang Investasi Menjanjikan
Ekonomi
10 jam
Berita Pilihan
Proyek Triliunan dan Terowongan Sungai Musi! Sumsel Guncang Ekonomi Indonesia
Ekonomi
9 jam
Gerbang Baru Ekonomi Indonesia Telah Dibuka, Namanya Sumatera Selatan dengan Peluang Investasi Menjanjikan
Ekonomi
10 jam
Ini Proyek Nasional yang Jadi Kebanggaan Sumsel dan Simbol Transportasi Modern
Sumsel
22 jam
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II: Pintu Gerbang Modern Sumsel yang Terus Berkembang
Sumsel
22 jam
Pelabuhan Tanjung Carat: Gerbang Baru Ekonomi Sumatera Selatan. Kenapa Begitu Penting Segera Dibangun?
Sumsel
22 jam