10 Tahun Berjuang dari Putus Asa, Khairil Anam Sosok di Balik Kebangkitan Manisnya Jeruk Desa Air Talas

Khairil Anam (39) saat menjelaskan kisah dan perjuangannya menanam buah jeruk di Desa Air Talas saat menerima kunjungan koran ini bersama Forum Jurnalis Migas (FJM) Sumsel.(foto:alazhar/enimekspres)--

Karena mayoritas warganya merupakan transmigran asal Bali pada tahun 1987. Dahulu, mereka berprofesi sebagai petani sawit dalam program Perkebunan Inti Rakyat (PIR), yang menjadi sumber penghasilan utama saat itu.

Menurut I Gede Arsana, mereka meninggalkan Bali karena mengalami kegagalan sebagai petani jeruk akibat serangan virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) yang disebabkan oleh kutu loncat.

BACA JUGA:Resep Cara Memasak Gulai Ikan Salai Asap

"Pada tahun 1987, kami dan para petani jeruk di Bali mengalami kerugian besar akibat virus CVPD yang menghancurkan tanaman jeruk. Sehingga kehilangan sumber penghasilan dan memilih untuk bertransmigrasi ke Sumatera Selatan sebagai petani sawit di Desa Air Talas ini," jelasnya.

Namun, kata I Gede Arsana bertani sawit membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum menghasilkan.

Sehingga warga desa mulai mencari alternatif untuk mendapatkan penghasilan di sela-sela waktu bertani.

"Saat tanaman sawit baru berusia 2 tahun dan belum berproduksi, Beberapa warga membawa bibit Jeruk Siam dari Bali dan menanamnya di lahan kebun transmigran," tutur I Gede.

BACA JUGA:Buat Video dari Kumpulan Foto, Begini Caranya

Bibit jeruk yang dibawa dari Bali tersebut ternyata membawa keberuntungan bagi warga desa.

Panen yang melimpah dengan rasa buah yang manis, menjadikan pertanian jeruk sebagai sumber penghasilan tambahan bagi warga desa.

"Sejak itu, masyarakat Desa Air Talas tidak hanya mengandalkan sawit, tetapi juga menjadi petani jeruk. Sebab jeruk Desa Air Talas ini terkenal manis dan menjadi keuntungan bagi masyarakat saat musim jeruk mulai masak," tutur Arsana yang mengatakan kalau 85 persen warganya memiliki perkebunan jeruk dengan total sekitar 150  hektar kebun jeruk.

I Gede Arsana mengakui kalau Desa Air Talas merupakan wilayah ring 1 PHR Zona 4 Fiel Limau. Dia mengakui bahwa keberadaan PHRZ 4 Field Limau telah membawa perubahan signifikan dalam perkembangan desa  mereka.

BACA JUGA:Pasangan Cabup Edison dan Cawabup Sumarni Deklarasi, Langsung Daftar ke KPUD

Program CSR yang dilaksanakan oleh PHRZ 4 Field Limau mencakup berbagai inisiatif seperti pembangunan candi budaya sebagai daya tarik wisata, pembuatan embung, pemberian bibit jeruk, pengolahan produk jeruk, pengerukan embung, pembangunan PLTS, dan lain sebagainya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan