Energi Matahari Jadikan Nyala Terang Danau Shuji, Dulu Bekas Sampah Kini Jadi Desa Energi Berdikari
Danau Shuji di Desa Lembak, Muara Enim, berubah dari bekas tempat sampah menjadi wisata indah. Dengan PLTS berbasis energi surya, kini terang di malam hari dan mendukung ekonomi lokal. --
Sejak menjadi mitra binaan PHR Zona 4 Field Prabumulih, berbagai kelompok telah dibentuk, termasuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Kelompok Sadar Lingkungan (Pokdarling), dan Kelompok Tanggap Bencana Kebakaran Danau Shuji (Protaberdasi), serta perbaikan infrastruktur.
Pada tahun 2021, promosi wisata ditingkatkan, diikuti dengan peningkatan kapasitas kelompok melalui pelatihan pada 2022.
Pada 2023, jaringan kemitraan diperluas dan energi baru terbarukan (EBT) mulai dimanfaatkan.
"Di tahun 2024, direncanakan exit plan agar Danau Shuji menjadi destinasi wisata mandiri sekaligus menjadi contoh ekowisata," papar Tuti.
Untuk mendukung pengembangan Danau Shuji, PHR Zona 4 Field Prabumulih telah memberikan berbagai bantuan seperti pembangunan dermaga, gazebo, jembatan, pengecoran jalan masuk, serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Pelatihan juga diberikan kepada anggota Pokdarwis, Pokdarling, dan Protaberdasi untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas pengelola.
PHR Zona 4 juga memperkenalkan inovasi, seperti Pokdarling yang memanfaatkan ganggang hydrilla sebagai pakan ternak—pertama di Sumsel.
Selain itu, dibuat perahu dan furnitur dari daur ulang sampah plastic, serta pembangunan bio-toilet dan kompos bio-toilet yang menjadi yang pertama di Indonesia.
BACA JUGA:Ajari Tekhnik Mengelola Tanah, PT Pertamina EP Membangun Kejayaan Pertanian Wanita di Prabumulih
Kemudian program protaberdasi juga meluncurkan program inovatif seperti pembuatan posko siaga bencana, bak penampungan air, dan sarana kebakaran.
Sementara itu, Pokdarwis mengembangkan budidaya ikan dan sayuran aquaponik, kerupuk dan kemplang khas Lembak, pojok baca, serta website reservasi online pertama di Sumsel. Di Danau Shuji juga ada souvenir, camping ground, dan gerai oleh-oleh khas Danau Shuji.
Lebih lanjut, kata Tuti, dalam sustainability compass dari pembinaan Danau Shuji, telah tercatat bahwa limbah ganggang air sebanyak 12 ton per tahun diolah menjadi pakan ternak.
Sebanyak 5.340 ton CO2eq emisi gas rumah kaca berhasil dikurangi. "Serta terjadi pengurangan penggunaan pupuk kimia sebanyak 2.400 kg per tahun oleh kelompok tani di Desa Lembak," pungkas Tuti.
BACA JUGA:Pertamina EP Zona 4 dan Kejaksaan Negeri Kota Prabumulih Kembali Tandatangani Kerjasama Hukum PTUN