Eco Agrotomotion Jadi Harapan Masa Depan, Merawat Bumi Agar Pasca Tambang Tetap Lestari

Program Eco Agrotomotion PTBA di Desa Tanjung Karangan, Kecamatan Tanjun Agung, Kabupaten Muara Enim hadir sebagai solusi hijau, untuk mendukung pasca tambang batubara yang dilakukan PTBA jadi lahan lestari dan produktif. --

Zailani mengakui, program pembibitan Eco Agrotomotion yang mereka usahakan untuk mendukung program reklamasi (penanaman kembali) pasca tambang PTBA, termasuk kegiatan reboisasi, dan penanaman Daerah Aliran Sungai (DAS). PTBA memiliki program reklamasi pasca tambang seluas 90 hektar. Di mana mereka setidaknya bisa menyuplai sekitar 45 ribu bibit pohon untuk program reklamasi tersebut. "Mudah-mudahan target tersebut bisa tercapai," ucap dia.

Zailani berharap kedepan melalui usaha Eco Agrotomotion mereka bisa lebih maju dan mandiri, sebagaimana target pembinaan yang dilakukan oleh PTBA berakhir pada 2030 mendatang.

Pada saat itu setidaknya ia sudah bisa merekrut 100 tenaga kerja dan bisa ikut langsung merawat dan menanam pohon diarea reklamasi PTBA.

Zailani juga mengaku bersyukur kalau dari usaha pembibitan Eco Agrotomotion, mereka juga sudah bisa mengeluarkan Carporate Social Responsibility (CSR)  dengan menyantuni anak yatim setiap enam bulan sekali.

BACA JUGA:Bukit Asam (PTBA) dan KAI Logistik Teken Kerja Sama Jasa Bongkar Muat Batu Bara

Serta menyumbang sekitar Rp70 juta untuk membangun mushola yang ada di lokasi usaha mereka. Mushola ini diperuntukkan bagi masyarakat umum termasuk tamu yang berkunjung ke Eco Agrototomotion.

Tambah Pendapatan Kelompok dengan Budidaya Golden Melon

Dengan lahan yang masih luas, selain melakukan pembesaran bibit pohon. Zailani juga mencari usaha lain agar bisa menambah pendapatan kelompoknya. Yaitu dengan membudidayakan golden melon hidroponik.

Ternyata idenya ini juga disambut baik oleh PTBA. Semua kebutuhan untuk budidaya golden melon  juga dibantu PTBA, mulai dari bibit, sarana dan sistem hidroponik  juga dibantu.

BACA JUGA:Dua Anak Usaha Bukit Asam (PTBA) Sinergi Perdagangan Karbon

Mulailah sejak beberapa bulan lalu, ia membudidayakan golden melon yang ilmunya ia dapatkan dari keluarganya di Metro Lampung.

Ternyata, walaupun baru ujicoba, hasilnya tidak mengecewakan. Dengan 300 bibit, hasil yang didapat sangat memuaskan total panennya sekitar 800 kg. Satu buah ukurannya sekitar 1 kg hingga 2,8 kg.

Dengan harga jual Rp35 ribu per kg. Hasil panen golden melon diapresiasi oleh PTBA dan kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, mereka hadir langsung saat panen perdana.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan