Eco Agrotomotion Jadi Harapan Masa Depan, Merawat Bumi Agar Pasca Tambang Tetap Lestari
Program Eco Agrotomotion PTBA di Desa Tanjung Karangan, Kecamatan Tanjun Agung, Kabupaten Muara Enim hadir sebagai solusi hijau, untuk mendukung pasca tambang batubara yang dilakukan PTBA jadi lahan lestari dan produktif. --
Program Eco Agrotomotion polanya dengan skala pemberdayaan masyarakat. Di mana setiap kelompok menerima bibit pohon untuk dilakukan pembesaran hingga ukuran 80-100 cm. Setelah mencapai ukuran, bibit pohon tersebut dijual kembali ke PTBA.
"Khusus di Eco Agrotomotion Desa Tanjung Karangan, selain mereka melakukan pembesaran. Sekarang juga sudah melakukan pembibitan sendiri sejak tiga bulan lalu," ucap Wahyu.
Kemudian, di Tanjung Karangan juga ada bantuan PTBA budidaya buah melon golden hidroponik untuk menambah penghasilan kelompok.
BACA JUGA:Bukit Asam (PTBA) Dorong Transformasi Desa Seleman Lewat Budidaya Burung Puyuh
Uji cobanya sangat berhasil, mereka baru selesai panen perdana untuk 300 bibit buah melon. Sekarang sedang dipersiapkan bedengan baru untuk seribu tanaman melon.
Wahyu menerangkan program Eco Agrotomotion ini, merupakan bentuk kepedulian PTBA memberdayakan masyarakat eks penambang PETI atau penambang batubara illegal yang ada di Desa Tanjung Karangan dan Keban Agung.
"Total sekitar 67 orang eks penambang Batubara ilegal yang sudah diberdayakan oleh PTBA dalam berbagai kelompok, seperti program Eco Agrotomotion, kelompok budidaya lele, kelompok budidaya burung puyuh dan lainnya," pungkas Wahyu Ibrahim.
Sementara itu, VP Sustainability PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Hartono mengungkapkan bahwa program Eco Agrotomation merupakan penggabungan teknologi otomasi dengan prinsip keberlanjutan lingkungan. Inisiatif ini bertujuan mendukung program penghijauan dan reklamasi lahan di sekitar area PTBA.
BACA JUGA:PTBA Siap Berikan Kompensasi Dampak Kegiatan Blasting
Dalam program ini, PTBA bekerja sama dengan para petani lokal, memfasilitasi mereka untuk menjalankan pembibitan tanaman dengan menggunakan sistem otomasi.
Melalui teknologi ini, petani dapat dengan mudah memantau pertumbuhan dan kondisi tanaman mereka melalui panel monitor digital.
"Sumber energi yang digunakan untuk sistem ini berasal dari energi terbarukan, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), yang sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung keberlanjutan energi," jelas Hartono.
Untuk hasil bibit tanaman dari kegiatan Eco Agrotomation sebagian besar digunakan oleh PTBA untuk program reklamasi.