Sertifikasi Halal: Tantangan yang Berbuah Peluang Bagi UMKM Indonesia

Reporter: Sigit |

Editor: Selva |

Rabu , 25 Dec 2024 - 14:34

Dengan adanya kewajiban sertifikasi halal menjadi peluang bagi pelaku UMKM. Foto: net--

Nanung menjelaskan, pengecekan atau audit halal pada penyedia jasa didasarkan pada kategori halal lidzatihi (halal berdasarkan dzat).

Sebagai contoh, bangku bus tidak boleh terbuat dari kulit hewan yang haram, dan filter air minum tidak boleh menggunakan tulang babi.

“Hal ini menunjukkan bahwa jaminan halal mencakup seluruh aspek yang berhubungan dengan produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen,” tambahnya.

Untuk memperoleh sertifikat halal, pelaku UMKM dapat mengajukan permohonan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Nanung menyoroti anggapan bahwa biaya pengurusan sertifikat halal dianggap mahal karena banyak pelaku usaha yang menggunakan jasa calo.

Ia mengimbau para pelaku UMKM untuk mendaftarkan sertifikat halal hanya melalui lembaga resmi.

“Silakan daftarkan sertifikat halal lewat website resmi BPJPH atau melalui lembaga seperti Lembaga Penyedia Halal UGM,” tegasnya.

Seminar nasional ini diselenggarakan oleh Sekolah Pascasarjana UGM dengan menghadirkan pembicara lain seperti Dr. Duddy Roesmara Donna, SE, M.SL, Dosen S2 Ekonomi Islam Sekolah Pascasarjana UGM; Prof. Dr. Ir. Budi Guntoro, S.PL. MP, IPU, ASEAN Eng., Direktur LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY; serta Rika Fatimah P.L, ST., M.Sc., Ph.D., Executive Chairperson World Halal Industry Trade Alliance DIY.

Diskusi yang berlangsung hangat dalam seminar ini mencerminkan pentingnya sertifikasi halal dalam mendukung perkembangan UMKM di Indonesia.

Selain menjadi alat untuk menjamin keamanan dan kebersihan produk, sertifikasi halal juga membuka peluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya produk halal, diharapkan UMKM Indonesia dapat semakin kompetitif di pasar global.

sertifikasi halal: tantangan yang berbuah peluang bagi umkm indonesia                            nasional, koranenimekspres.com,- dengan adanya kewajiban sertifikasi halal menjadi peluang bagi pelaku umkm.
kewajiban sertifikasi halal bagi pelaku usaha seringkali menjadi tantangan tersendiri khususnya bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (umkm). 
namun, tantangan ini juga membawa peluang yang besar. 
dengan adanya sertifikasi halal, tercipta kesetaraan dalam persaingan usaha karena semua pelaku usaha dituntut untuk memenuhi standar yang sama. 
baca juga:shopee 12.12 birthday sale: penjualan brand lokal dan umkm meningkat hingga 7 kali lipat
selain itu, kewajiban sertifikasi halal dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan.
pernyataan ini disampaikan oleh akhmad akbar susanto, ph.d., dosen prodi s3 perekonomian islam dan industri halal sekolah pascasarjana universitas gadjah mada (ugm), dalam seminar nasional bertajuk “melesatkan rezeki penjualan produk bersertifikat halal” yang diselenggarakan pada jumat 20 desember 2024 di ballroom hotel grand rohan, yogyakarta. 
“dalam proses pemeriksaan halal, ada beberapa standar yang harus dipenuhi, seperti keamanan, kebersihan, dan sanitasi. standar ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan tetapi juga menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap produk,” jelas akbar.
lebih lanjut, akbar menyatakan bahwa standar tersebut bahkan dapat meningkatkan persepsi kualitas produk di kalangan konsumen non-muslim. 
baca juga:pemkab muara enim gelar gebyar umkm dan koperasi 
baca juga:kur bri: solusi finansial kelangsungan umkm, dorong pertumbuhan ekonomi 
dengan produk yang bersertifikasi halal, para pelaku usaha tidak hanya dapat memperluas pasar di dalam negeri tetapi juga memiliki peluang untuk menembus pasar internasional yang semakin mengutamakan aspek halal dalam konsumsi produk.
sementara itu, ir. nanung danar dono, mp, ph.d., ipm, asean eng., selaku wakil ketua halal center ugm, menambahkan bahwa kewajiban sertifikasi halal tidak hanya berlaku bagi produsen barang jadi, tetapi juga bagi penyedia jasa. 
“sektor jasa seperti penyembelihan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan, hingga penyajian, juga wajib memiliki sertifikat halal,” ungkapnya.
nanung menjelaskan, pengecekan atau audit halal pada penyedia jasa didasarkan pada kategori halal lidzatihi (halal berdasarkan dzat). 
baca juga:umkm keripik kentang albaeta berkembang pesat karena pemberdayaan bri
baca juga:bazar umkm brilian bantu berdayakan dan perluas pasar pelaku usaha
sebagai contoh, bangku bus tidak boleh terbuat dari kulit hewan yang haram, dan filter air minum tidak boleh menggunakan tulang babi. 
“hal ini menunjukkan bahwa jaminan halal mencakup seluruh aspek yang berhubungan dengan produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen,” tambahnya.
untuk memperoleh sertifikat halal, pelaku umkm dapat mengajukan permohonan melalui badan penyelenggara jaminan produk halal (bpjph). 
nanung menyoroti anggapan bahwa biaya pengurusan sertifikat halal dianggap mahal karena banyak pelaku usaha yang menggunakan jasa calo.
baca juga:produk lokal umkm paling laris di shopee, peluang cuan bagi pelaku umkm
ia mengimbau para pelaku umkm untuk mendaftarkan sertifikat halal hanya melalui lembaga resmi. 
“silakan daftarkan sertifikat halal lewat website resmi bpjph atau melalui lembaga seperti lembaga penyedia halal ugm,” tegasnya.
seminar nasional ini diselenggarakan oleh sekolah pascasarjana ugm dengan menghadirkan pembicara lain seperti dr. duddy roesmara donna, se, m.sl, dosen s2 ekonomi islam sekolah pascasarjana ugm; prof. dr. ir. budi guntoro, s.pl. mp, ipu, asean eng., direktur lppom majelis ulama indonesia (mui) diy; serta rika fatimah p.l, st., m.sc., ph.d., executive chairperson world halal industry trade alliance diy.
diskusi yang berlangsung hangat dalam seminar ini mencerminkan pentingnya sertifikasi halal dalam mendukung perkembangan umkm di indonesia. 
baca juga:bri peduli gelar pelatihan ekspor umkm binaan, dorong pengusaha go global
selain menjadi alat untuk menjamin keamanan dan kebersihan produk, sertifikasi halal juga membuka peluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas. 
dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya produk halal, diharapkan umkm indonesia dapat semakin kompetitif di pasar global. 
sertifikasi halal, selain menjadi tantangan, juga merupakan peluang emas untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Enim Ekspres 26 Desember 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan