Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Siapa? Sebuah Refleksi Demokrasi
Dari Rakyat, Oleh RakyatUntuk Siapa? Sebuah Refleksi Demokrasi. Oleh: Mukmin Ibnuarga R, penulis adalah mahasiswa UIN Bandung asal Provinsi Sumatera Selatan) --
Dari pengertian yang sudah dibahas, dapat kita ketahui bahwa demokrasi merupakan sistem yang mengutamakan rakyat dan kepentingan bersama bukan kepentingan suatu golongan ataupun individu.
Sejalan dengan ungkapan yang terkenal dari Presiden Amerika Serikat ke-16 Abraham Lincoln “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”.
BACA JUGA:Keamanan dan Kelancaran Pemilu Kunci Sukses Pesta Demokrasi
Dari sini dapat kita lihat bahwa sistem demokrasi adalah sistem yang tidak membeda-bedakan pendapat suatu pribadi maupun golongan, semua orang memiliki hak untuk bersuara dan berpendapat.
Tantangan dan Paradoks Demokrasi
Namun dengan seiring berjalannya waktu sistem ini sering disalah gunakan oleh beberapa orang maupun kelompok, karena sistem ini pada dasarnya lebih memihak pada suara atau golongan mayoritas sehingga dengan sangat mudah sistem ini disalah gunakan bahkan tak jarang dijadikan alat oleh beberapa orang maupun kelompok demi mencapai tujuan mereka, sehingga sering kita temukan istilah oligarki atau dimana kekuasaan hanya dimiliki oleh beberapa kelompok kecil atau kalangan elit.
Tentunya hal ini sangat jauh dari tujuan awal dari terciptanya sistem ini, yang dewasa ini sering kita temukan bukanlah lagi “vox populi vox dei” suara rakyat adalah suara Tuhan, melainkan sekarang menjadi suara titipan.
Hal ini tentunya sangat jauh dan bertentangan dari tujuan mulia sistem demokrasi, tak hanya itu demokrasi juga dijadikan alat oleh orang-orang untuk mencapai tujuan pribadi dan golongnnya sehinga sering kita lihat di lingkungan kita suburnya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
BACA JUGA:Doa Bersama Seluruh Pemuka Agama, Harapkan Pesta Demokrasi Sumsel Sejuk dan Damai
Banyak dinasti-dinasti politik yang bermunculan, tak jarang juga demokrasi diadikan alat oleh para pebisnis untuk melancarkan jalannya usahanya, sehingga suara rakyat-rakyat kecil yang benar-benar membutuhkan hightlight atau sorotan sering diabaikan.
Demokrasi tak lagi memihak pada semua orang melainkan berpihak pada orang yang bisa memanipulasi sistem ini.
Tidak ada lagi kepentingan bersama, yang ada dan tersisa saat ini adalah kepentingan pribadi, golongan, kerabat, bahkan keluarga.
Lantas pertanyaannya sekarang, mengapa sistem demokrasi yang awalnya diciptakan untuk melawan golongan bangsawan yang bertindak semena-mena malah justru menciptakan bangsawan-bangsawan baru? Sebenarnya ketakutan dan kritik dari demokrasi ini sudah ada dan disuarakan sejak lama.
BACA JUGA:Medco E&P Kembali Serahkan Beasiswa Bagi 375 Mahasiswa dan Guru Honorer
Salah satu kritik yang paling populer disampaikan oleh Sokrates.