Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Siapa? Sebuah Refleksi Demokrasi

Dari Rakyat, Oleh RakyatUntuk Siapa? Sebuah Refleksi Demokrasi. Oleh: Mukmin Ibnuarga R, penulis adalah mahasiswa UIN Bandung asal Provinsi Sumatera Selatan) --

BACA JUGA:Mahasiswa Unsri dan UIN Raden Fatah Harumkan Inovasi Sotech Kilang Pertamina Plaju Palembang 2024

Penutup

Demokrasi dapat menghasilkan suatu keputusan buruk jika hanya disandarkan kepada suara terbanyak saja, melahirkan tirani dan diktator jika opini, emosi, dan prasangka populer lebih diutamakan daripada akal sehat dan kebijaksanaan. 

Sistem demokrasi akan berhasil jika semua warga negara memiliki pemahaman yang baik terhadap politik, maka dari itu sudah sepatutnya kuta harus lebih selektif dan kritis terhadap calon-calon pemimpin kita, harus lebih “melek” dan sadar akan kondisi sekitar, jangan apatis dan harus peduli demi kebaikan kita semua, demi terwujudnya “baldatun thayyiban warabbun ghafur”.

Daftar Bacaan dan Referensi

Saidi, Z. (2007). Ilusi Demokrasi: Kritik dan Otokritik Islam. Jakarta: Republika.

Wilujeng, S. R. (2014). Meningkatkan Kualitas Kehidupan Berbangsa. Humanika, 19(1), 151-165.

Saenong, Z. (2016). Demokrasi dan Problematikanya di Indonesia. Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman, 11(1), 45-60.

UMSU. (n.d.). Demokrasi: Pengertian, sejarah, dan contohnya. Pascasarjana UMSU. Retrieved November 12, 2024, from https://pascasarjana.umsu.ac.id/demokrasi-pengertian-sejarah-dan-contohnya

Koran Jakarta. (n.d.). Socrates mengkritik demokrasi pada masyarakat yang tidak berpengetahuan. Koran Jakarta. Retrieved December 2, 2024, from https://koran-jakarta.com/socrates-mengkritik-demokrasi-pada-masyarakat-yang-tidak-berpengetahuan

Tag
Share